Jika ada pertanyaan, apakah pantas jika seorang Ayah mengurus anak? Jawabannya pasti pantas donk ya ibu-ibu setuju kan? Iya donk itu kan anak hasil perbuatannya masa enggak mau ngurus, semua-semua diserahkan ke istri tersayang. Namun kenyataannya kebanyakan laki-laki hanya bertahan sebentar saja jika diminta tolong jagain, sisanya diserahkan kembali ke wanita apalagi kalau anaknya sudah menangis bagian emaknya deh.
Tidak semua laki-laki seperti itu
Tenang saja buat kalian yang masih mencari lelaki pujaan, enggak semua laki-laki seperti itu koq. Seperti Bapak saya, dia lebih banyak waktu mengurus anak-anaknya dan mengurus pekerjaan rumah daripada si Mama. Karena dulu Mama jam kerjanya enggak nentu, sedangkan Bapak teratur pergi pagi pulangnya sore sehingga pekerjaan rumah dan mengurus anak diambil alih sama beliau. Sampai sekarang pun masih sama, bedanya yang diurusin Bapak sekarang ya cucu-cucunya.
Nah berbeda halnya dengan suami saya yang tercinta ini. Dia sih mau kalau disuruh jagain anak, tapi dia memilih untuk menjaga Babang aja. Kalau jagain Adek Iyan dia angkat bendera putih kalau jagain lama. Hahaha tapi memang Adek Iyan ini lagi aktif-aktifnya dan selalu nangis kalau enggak ada saya, enggak heran kalau suami enggak bisa berlama-lama sama Adek.
Baca juga : Pilihlah Popok yang Tepat untuk Bayi yang Aktif
Enggak bisa disalahkan juga sih ya, kalau mereka enggak bisa bertahan lama kalau diminta jagain anak. Pasti selalu ada alasannya, kecuali mereka enggak mau jagain anak karena pengen main sama teman-temannya atau main game ahhhh yang begini nih bikin tingkat kewarasan seorang emak menurun drastis.
Tidak semua laki-laki seperti itu
Tenang saja buat kalian yang masih mencari lelaki pujaan, enggak semua laki-laki seperti itu koq. Seperti Bapak saya, dia lebih banyak waktu mengurus anak-anaknya dan mengurus pekerjaan rumah daripada si Mama. Karena dulu Mama jam kerjanya enggak nentu, sedangkan Bapak teratur pergi pagi pulangnya sore sehingga pekerjaan rumah dan mengurus anak diambil alih sama beliau. Sampai sekarang pun masih sama, bedanya yang diurusin Bapak sekarang ya cucu-cucunya.
Nah berbeda halnya dengan suami saya yang tercinta ini. Dia sih mau kalau disuruh jagain anak, tapi dia memilih untuk menjaga Babang aja. Kalau jagain Adek Iyan dia angkat bendera putih kalau jagain lama. Hahaha tapi memang Adek Iyan ini lagi aktif-aktifnya dan selalu nangis kalau enggak ada saya, enggak heran kalau suami enggak bisa berlama-lama sama Adek.
Baca juga : Pilihlah Popok yang Tepat untuk Bayi yang Aktif
Enggak bisa disalahkan juga sih ya, kalau mereka enggak bisa bertahan lama kalau diminta jagain anak. Pasti selalu ada alasannya, kecuali mereka enggak mau jagain anak karena pengen main sama teman-temannya atau main game ahhhh yang begini nih bikin tingkat kewarasan seorang emak menurun drastis.
Curhat di status sosmed tidak menyelesaikan masalah
Saya pernah membaca curhatan seorang Ibu di sebuah grup FB, dia bercerita jika dia merasa kesal dengan suaminya karena dikala dia sedang sibuk dan anaknya rewel, suaminya bukan membantu tetapi malah main game di hp. Ngeselin gak sih suami kayak gitu? Hehehe memang sih suami itu butuh Me Time, mungkin bermain game adalah salah satu me time untuk mereka. Namun dikala istri membutuhkan bantuan masa enggak ditolongin, mengurus anak sebentar selesai bisa bermain game lagi kan. Me time itu dikerjakan diwaktu luang lohhhh, kalau ada pekerjaan ya me time harus ditunda dulu. Harusnya si Ibu yang curhat itu langsung bicara 4 mata sama suaminya, bukan curhat di sosmed hihihi yah mungkin dia Emak Jaman Now.
Saya ada beberapa tips nih agar permasalah mengurus anak tidak menjadi masalah pelik dalam rumah tangga.
1. Komunikasi. Bikin perjanjian ini bisa dilakukan dari sebelum menikah, misalkan jika memiliki anak kelak maka urusan mengasuh anak tidak 100% menjadi urusan istri. Disaat istri butuh bantuan maka suami harus siap membantu.
2. Cari tau alasan suami. Jika suami enggak pernah betah bertahan lama-lama ngasuh anak, tanya deh ke dia kenapa begitu? Seperti suami saya, dia mah alasannya karena tidak terbiasa mengurus anak jadi bingung kalau Adek nangis terus cariin saya, jadi enggak bisa lama pegang Adek.
3. Libatkan suami ketika sedang mengasuh anak. Bisa dengan cara mengajak suami duduk bareng, bermain dengan anak, atau ajak mengganti popok si kecil barengan. Ini lumayan bisa membangun bonding antara Ayah dan Anak, sehingga alasan “tidak biasa itu bisa dihapus”. Cara ini yang sedang saya coba terapkan dirumah.
Hamil dan melahirkan anak memang sudah menjadi tugas istri, namun mengasuh anak merupakan tugas kedua orang tua. Seperti halnya mencari uang sudah menjadi tugas suami, tapi kenyataannya kan istri juga mau ikhlas membantu untuk mencari uang juga. Nah para lelaki hayulah bantulah sedikit-sedikit istri kalian, enggak perlu yang berat-berat koq membiarkan istri bisa me time sebentar saja dengan mengambil alih tugas mengasuh anak sementara. Percaya deh kalau kalian bisa membantu, pasti tingkat cerewet istri kalian bakal menurun. Rumah pun adem ayem.
Berbahagialah para istri yang memiliki suami siaga yang selalu siap mengasuh anak-anak dalam waktu lama. Eh tapi saya juga berbahagia walaupun memiliki suami cuek, setidaknya dia mau berkerja lama-lama demi istri dan anak-anak.
CatatanRia.com
Suamiku tipe yg suka main sama anak tapi gak bisa lama2, apalagi kalau dedenya udah ngerengek 😅
ReplyDeleteIbunya baru pegang piring, mau makan gak jadi deh 😝
Suami saya mah mau aja lama2, tp biasanya ketiduran heuheu
ReplyDeleteUlasan yang menarik, Mbak..
ReplyDeleteIya nih para Bapak banyak yang nggak betah lama-lama ngasuh anak. Tips yang jitu itu..
Suamiku saja, disuruh jaga, kadang anaknya kemana, dia malah ketiduran..hadehh! Cuma memang kalau komunikasi dari awal, misal kita mau ngapain, dia nanti jaga anak ya dia oke sih...
Tosss mba.. Suamiku juga bisanya jagain kakak aja, kalo jagain adek juga enggak sanggup katanya.. hehe :D Aku liatnya mungkin karena gak pede, takut salah juga menghadapi polah anak..
ReplyDeleteHmm, menarik nih mbak. Tipe yah memang bermacam-macam. Tapi, yang digambarkan ideal zaman now akhir-akhir ini, ya, yang betah berlama-lama menjaga anak. Bahkan, ayah yang gendong anak aja dianggap ideal mbak hehe. Ada-ada aja
ReplyDeleteSuamiku sepertinya anomali, atau justru bakat alias bakat ku butuh (karena terdesak banget dalam bahasa sunda). Pas baby usia 2.5 bulan sampai 6 bulan-an suamiku yang pegang anakku full dari mandiin, ngajak maen, ganti popok, ngasih susu sampe nina boboin kalo siang.
ReplyDeleteSekarang sih, karena uda ada mbak, cuma maen bareng sama tidur siang aja. 😂😂.
Wah, daku ntar lagi jadi ayah ni, hehe
ReplyDeleteWhewww
ReplyDeleteWise Moms
Tapi kalau paps kecapekan pulang kerja kasian juga nggak sih mbak?
Kan mau leyeh-leyeh dulu ngilangin capeknyaaa
#Eh
#TeamPaps
Salah satu alasan saya mantap menikah sama suami karena saya lihat dia akrab dengan anak. Saya anak paling tua dan punya adik paling kecil yang usia lumayan jauh. Saya juga punya beberapa keponakan yang masih pada kecil-kecil ketika masih pacaran ma suami. Dari dulu saya lihat, suami saya ini dekat ma adik dan para keponakan.
ReplyDeleteAlhamdulillah, setelah nikah dan punya anak pun begitu. Dia dekat ma anak-anaknya :D
suamiku juga termasuk tipe papa yang gak bisa lama-lama main sama anak, paling lama mainnya sejam-an kalo sama anak selebihnya anak akan main sama saya atau pamannya
ReplyDeletehuaaaaa, Pak Su juga gini, gak betah pegang anak-anak. Tapi mendingan sih klo ama Faraz, klo ama Adek mgkn karena masih kecil jadi dikit2 alasannya Adek haus mau nen, holooohh.
ReplyDeletetapi oh tapi klo utk urusan bersihin klo lagi pup maah teteeuuup, sodor ke Mamanya. klo urusan keperluan anak2 siih sodorin ke Bapaknya :p
Kalau suamiku sih malah seneng main sama anak, memang tipe bapak bisa berbeda-beda. Untung suamiku sering main sama anaknya. Kadang diajak main ke rumah temannya, kadang diajak beli mainan, dll.
ReplyDelete