Sentaro

Baku memiliki seekor kelinci yang bernama Sentaro. Sentaro ini sangat lucu dan tak sulit bagi semua yang bertemu sentaro akan langsung menyukainya. Sentaro juga memiliki sahabat kucing yang bernama Meong, mereka sangat akrab jarang-jarang kan bisa lihat kucing dan kelinci yang akrab. Saking akrabnya dengan Meong tak jarang tingkah laku Sentaro menyerupai Meong seperti mengasah-asah kuku layaknya kucing, begitupun sebaliknya Meong juga suka menyerupai Sentaro seperti suka loncat-loncat seperti kelinci.

Baku sangat dekat sekali dengan Sentaro, karena memang mereka hanya tinggal berdua saja. Pernah Sentaro sakit dan ia kedinginan mencari-cari tempat yang hangat, akhirnya Sentaro menemukan tempat yang hangat yaitu dipangkuan Baku. Bagi Sentaro gak ada yang mengalahkan hangatnya dipangkuan Baku. Terkadang disaat Baku sedang sibuk deadline harus menyerahkan tulisan, ada saja tingkah Sentaro mengganggu Baku walau dia gak ada niat mengganggu yah namanya juga kelinci aktif jadi sukanya maen terus. Baku sampai marah-marah sama Sentaro tapi ya dasar kelinci gak mengerti bahasa manusia jadi cuek ajah. ^_____^


Yupz, itulah beberapa kisah dari Komik Sentaro. Buku yang paling aku sukai. Sentaro memang hanya sebuah komik, bukanlah buku yang penuh kata-kata indah. Tapi walaupun komik, Sentaro juga memiliki makna dalam komiknya karena dalam komik ini menceritakan persahabatan seorang manusia dengan binatang peliharaannya dan persahabatan seekor kelinci dan seekor kucing. Bagi pecinta binatang, pasti menyukai komik ini.

Terkadang menurut sebagian orang, komik hanya bacaan anak-anak yang kurang mendidik, mmm tapi tidak menurutku untuk komik yang satu ini. Aku menyukai komik ini, karena aku juga suka sekali dengan binatang terutama kucing. Didalam komik sentaro kita bisa melihat bagaimana Baku merawat hewan peliharaannya si Sentaro dengan sangat baik. Aku jadi bisa belajar dari Baku, dengan kita merawat hewan peliharaan kita dengan baik pasti hewan itu juga akan menyanyagi kita. Hewan peliharaan juga bukan sekedar peliharaan saja, tapi bisa dijadikan kawan baik kita.

Sentaro memang hanya seekor kelinci yang tidak mengerti bahasa manusia, tapi dia mengerti bahasa cinta manusia. Komik sentaro selalu berhasil membuat aku tertawa setiap kali aku membacanya, karena Sentaro sangat lucu sekali. Sentaro juga mengingatkanku pada kucing kesayanganku namanya Mungil yang sekarang udah gak ada (udah mati karena tua), tingkah lakunya mirip sekali dengan kucingku. Jadi setiap aku membaca komik sentaro dapat mengobati kerinduanku pada Mungil yang sudah tiada dan tak mungkin aku temuin lagi.


Tulisan mengenaiSentaro ini, aku ikut sertakan untuk memeriahkan Writing Challenge yang diadakan Buku Moo dengan Tema Buku yang paling aku sukai. Hehehe buku yang aku ikut sertakan Komik gak papa kan yah *nyengir imut gaya sentaro* kan Komik juga Buku.