Pic From Vivanews |
Karena aku sudah kelas 3 maka setiap hari ada pendalaman materi dan aku pulang pada pukul 16:30. Aku gak lantas langsung pulang ke rumah tapi langsung menuju kampus mercu buana. Aku malas kalau harus pulang dulu kerumah, enak langsung aja jadi gak capek pulang perginya. Biasa kalau les aku berangkat dengan sahabatku Firda karena kami sekelas. Ngomong-ngomong tentang firda konon banyak orang yang bilang kami ini mirip bagai pinang dibelah kampak, dia bagian yang halus dan aku bagian yang kasarnya *tepok jidad*. Aku sendiri bingung kenapa kami dibilang mirip.
Bel sekolah sudah berbunyi aku dan firda berjalan meninggalkan sekolah menuju tempat kursus. Lumayan jauh dari sekolah kami tempat kursusnya, harus dua kali naik angkutan umum. Kami naik angkot sampai di pojok, di pojok ada dua alternatif kami bisa naik angkot lagi atau naik bis metromini 92. Pilihan kami jatuh pada metrimini 92 karena ongkosnya lebih irit dan lebih cepat sampainya. Badan boleh besar tapi Metromini tetap bisa nyelip-nyelip bagai mobil yang langsing.
Metromini 92 mengebut sudah menjadi hal biasa untuk kami, makanya kami memilihnya karena bisa lebih cepat sampai di tujuan. Namun metromini 92 yang kami naikin kali ini berbeda dengan biasanya. Kenapa bisa berbeda? karena kami naik metromini seperti naik roller coaster benar-benar sangat menyeramkan, kecepatannya dua kali lipat dari biasanya
"Fir, kayaknya kita salah naik bis deh." seruku ketakutan sambil menengok ke kanan dan ke kiri, tanganku pegangan kursi yang didepannya.
"Gile nih bis ngebut banget, bikin spot jantung deh." pandangan Firda lurus ke depan dan sama sepertiku tangannya berpegangan pada kursi didepan.
Tiba-tiba bis banting stir belok ke kanan. Badan firda ikut oleng ke kiri dan menabrak badanku yang duduk dikirinya.
"wuaaa jatuh deh gue fir!" seruku pelan karena malu sama tetangga yang duduk disebelah-sebelahku.
"Sori-sori ya"
Kemudian di lampu merah yang kebetulan lagi nyala hijau bis kembali banting stir belok ke kiri. Gantian kali ini badanku yang menbrak badan firda yang disebelahku.
"Jiahh gue gepeng deh nih kalau tiap belok kiri begini"
Untungnya sudah tidak ada lagi belokan jalanan lurus terus tapi bisnya semakin kencang menyalip mobil-mobil yang ada dikirinya. Aku dan Firda takut sekali, kami masih terlalu muda jika terjadi sesuatu itu yang ada dipikiran kami. Kami berdoa komat-kamit semoga tidak terjadi apa-apa, kami belum lulus sekolah, belum kuliah, bahkan belum punya pacar jadi kami masih mau hidup lebih lama *ketakutan anak remaja*.
Beruntung ketika sudah hampir mendekati kampus jalanan macet bis pun jalan melambat, kami menghela nafas lega dan kami sudah tak berpegangan lagi dengan kursi depan. Kami bangun dari kursi dan turun di depan rumah makan yang ada didepan kampus. Di rumah makan bis metro mini menjadi hot topik kami saat makan, sudah tak ada lagi ketegangan di wajah kami, kami makan dengan lahap sembari tertawa mengingat kejadian tadi. Di tengah makan handphoneku bunyi ternyata SMS dari teman lesku, dia menanyakan keberadaanku karena dia baru jalan dari sekolahnya menuju tempat kursus. Aku balas SMSnya dengan pesan "Hati-hati pastikan jantung lu sehat kalau mau naik metromini".
Dan apakah setelah kejadian itu aku dan firda menjadi trauma? Tentu saja tidak tetap saja kami naik metro mini tapi Alhamdulillah gak pernah lagi mengalamin kejadian serupa. Sayangnya jamanku dulu handphone berkamera masih langka, kalau ada mungkin kami akan video-in muka ketakutakan kami saat didalam bus kemudian dimasukkan ke Youtube siapa tau bisa jadi artis terkenal nantinya hahaha *gubrakkk*.
Best Regards,
Corat - Coret [Ria Nugroho]
Best Regards,
Corat - Coret [Ria Nugroho]
kalo mbak ria suka naik roller coaster....
ReplyDeletekalau gitu saya sarankan naik metromini setiap pagi...
:)
hahaha, serem juga ya. aku naik bis baru 3 kali sih seumur hidup, itu juga gara2 dipaksa karya wisata T_T
ReplyDeleteuntunglah kamu selamat, tapi kira2 ada berapa orang ya korban jantungan tu sopir? hihihihi...
saya mlah blum prnah naik metro mini :) kpn ja klo k jkta :D
ReplyDeletejgn lupa mampir ke eMingko Blog
aku juga pernah naik koantas bima 102 ciputat-tanah abang dan supirnya ngebut banget, gila dikiranya nyawa setiap penumpang ada berapa >,<'
ReplyDeletedi lain hari, aku sedang naik motor, terus ada metromini ngebut lawan arah denganku, krn metromini itu "maksa" untuk berbelok sebelum lampu merah nyala, di saat berbelok itu nyaris nabrak aku >,<'
masih mending sih Ria.. kalo lagi di Medan, dan nebeng truk, wah, udah kayak rally tuh. mana jalannya nikung2 n kiri kanan jurang. tapi sopirnya nyantai aja udah ngebut gitu. hadeeeh
ReplyDeleteAku blm pernah naik metromini. Maklum, disni gak ada. hehe
ReplyDeletepas sma saya juga menggunakan kendaraan umum.. sekarang pengen lagi, tapi belum ada kendaraan umum di jakur yang saya lalui..
ReplyDeletebtw, sekarang aja naik metromini lagi terus rekam..:)
jadi ingat masa-masa sekolah kalau naik metromini,love,peace and gaul.
ReplyDeletewidiiiih aq juga pernah naik bus, Madiun Surabaya yg seharusnya 4 jam bisa di tempuh sekitar 3 jam. Gila bener, aq ga berani melek, merem terus xixixi.
ReplyDeleteMoga ga ampe trauma yak hihihi
kalau naik rollercoster ketagiham tapi metomini ketagihan juga gak ya? :)
ReplyDeletewahahaha,,,
ReplyDeletepengen juga jadinya,,
hihihihi
Seru ya kayaknya. Saya dari jaman SD, SMP sampe SMA jalan kaki mulu. Sekolahnya deket banget soalnya. :D
ReplyDeleteRafa blum pernah naek metromini tante....kalo pergi2 pasti digendong bunda...hehehhehe
ReplyDeletedi sukabumijuga ada yang lebih dari itu, namanya kol.
ReplyDeleteangkutan dari sukabumi ke bogor.
pd gak mikir apa ya tuh supir metromini kalo yg dibawa adalah sekumpulan manusia, bukan ikan teri :D
ReplyDeletebukannya kalo belok kiri tuh badannya jadi miring ke kanan ya?
ReplyDeleteHahahaha...
ReplyDeleteJamur artis dadakan masih ada rupanya!Hehehe
Hmmm jadi penasaran pengen naik metromini, tapi sekali sih boleh gitu, tapi kalau sering2, jantung bisa pindah tempat tuh hihi ^^
ReplyDeletemetromini adalah salah satu yang bisa dibilang khas indonesia, kalo ke luar negri bilang saja metromini sebagai sesuatu yang paling indonesia
ReplyDeleteWahaha, itulah sebabnya saya paling g mau naik bus Mbak. Mending naik angkot, meski sama2 ngebut tapi setidaknya lebih kecil Hehe
ReplyDeleteMetromini tuh ibarat jantung'a perputaran kehidupan,dimana banyak metromini berkeliaran disitu lah roda & kegiatan perekonomian di mulai
ReplyDeleteDitunggu kunjungan balik ya
saya malah pernah numpang truck sama mobil pick up. :D
ReplyDeletekendaraan favorit gw sejak tinggal di jakarta:
ReplyDelete(1) nebeng
(2) angkot
(3) bajaj
say no to metromini/kopaja krn takut dicopet. juga say no to ojeg krn kalo kena angin bawaannya ngantuk dan pengen tidur! hahaha....