Beberapa hari yang lalu saya sempat menonton di salah satu TV swasta tentang berita seekor bayi orang utan yang sendirian menangis. Saat menonton jujur saya sampai menitikkan airmata, gak tega melihatnya. Entah dimana ibunya ada yang bilang kalau ibunya sudah mati entah apa penyebab kematiannya. Bayi orang utan itu terus menangis mondar-mandir dia terlihat takut dan bingung. Untunglah bayi orang utan ini cepat ditemukan warga dan sekarang sudah aman di taman nasional, kelak dewasa akan dilepaskan kembali ke habitatnya *jika masih ada hutan*.
Seorang Ibu orang utan memeluk anaknya saat akan dibunuh pemburu Pic form kompas |
Saya juga pernah mendengar berita di sebuah perkebunan di Kalimantan terjadi pembantaian orang utan oleh pihak perkebunan karena menganggap orang utan itu sebagai hama dan dapat merusak perkebunan mereka. Hmmm saya baru mendengar orang utan itu termasuk hama ????? hama itu bukannya hewan yang walau sudah dibunuh namun tetap banyak karena mudah berkembang biak, nah kalau orang utan dibunuhin ya PUNAH. Mungkin orang utan bisa sampai ke perkebunan juga karena mereka kehilangan habitat mereka, RUSAK mungkin??? Toh habitat mereka rusak juga karena ulah tangan-tangan manusia juga, dengan mudahnya menggunduli hutan tanpa menanam pohon kembali.
Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk makhluk-makhlukNya, mahkluk ciptaan Tuhan bukan cuma manusia ada hewan dan tumbuhan. Jadi sebagai manusia tidak perlu serakah mengambil tempat tinggal dari makhluk Tuhan lainnya.
Dimana mereka menaruh hati mereka
Saat parang-parang tajam menghujani tubuh orang utan
Apakah mata dan hati mereka telah buta
Tidak menaruh iba sedikitpun
Melihat tatapan dan rintihan kesakitan orang utan
Lalu..
Jika rumah mereka direbut manusia lain
Apakah mereka bisa seperti orang utan?
Diam dan Pasrah...
.......
.......
Mengapa menyelamatkan orangutan itu penting. Jawabannya mudah, "Karena orangutan menunjukkan sehatnya sebuah hutan. Regenerasi hutan juga akan lebih cepat jika ada orangutannya," tegas Jamartin. Dikutip dari barita di National Geographic Indonesia.
Best Regards,
Corat - Coret [Ria Nugroho]
kasihan anak orang utan itu, harusnya dilindungi supaya tidak punah
ReplyDeleteManusia bisa begitu kejamnya.
ReplyDeleteMiris kalo liat berita soal pembantaian kera atau harimau. Besok2 anak2 cuma bisa tau harimau dan kera dari gambar di buku saja :(
padahal bentuknya lucu, tapi kenapa nasibnya ga selucu tampangnya (apa sih?) #abaikan
ReplyDeleteya begitulah , namanya jg manusia bnyak ragamnya
ReplyDeletesana-sini banyak pemberitaan soal orang utan, semoga banyak pihak tergerak untuk melindungi mereka
ReplyDelete=)
terkadang kita lupa bahwa manusia dan hewan ciptaan tuhan...
ReplyDeletesalam kenal dan follow juga
Revolusi Galau
terkadang kita lupa kalau kita ini sama-sama ciptaan sang maha pencipta..
ReplyDeletesalam kenal dan follback juga
Revolusi Galau
ga punya hati banget ya melakukan hal itu :(
ReplyDeleteJika satwa sudah masuk ke peradaban manusia, itu tanda ada yang rusak dalam habitat aslinya. siapa yang merusak yah siapa lagi kalau bukan manusia.
ReplyDeleteperlu ada sebuah aturan yang jelas tentang perlindungan satwa. Karena tanpa sebuah hukum, saya yakin sebentar lagi satwa hanya akan menjadi sebuah sketsa
wah terlalu banget tuh. hiks...kasihan orang utannya
ReplyDeletesamaaaaa, baru tau juga kalau orangutan itu hama. -_____-
ReplyDeleteyes, karena orang utan makan buah.. maka kotorannya mengandung biji yang bisa membantu persebaran hutan.. makanya, kadang memang antara hutan dan faunanya saling bersimbiosis
ReplyDeleteIya kak mungkin karena udah kehilangan tempat tinggal nyamannya.. Sebagai khalifah di muka bumi.., manusia kan harusnya menjaga. Termasuk kita......
ReplyDelete