“Nada, ini foto siapa?” tanya Lola sambil memandangi wajah dalam bingkai foto yang terpajang di meja belajarku.
“Itu kakak perempuanku, namanya Ayumi”
“Cantik banget ya seperti gadis Jepang” Lola memandang kagum foto Kak Ayumi.
Aku tersenyum mendengar perkataan Lola, “Dia memang gadis Jepang La, dia mewarisi wajah Jepang ayahku”
“Kamu keturunan Jepang donk?” Lola kaget mengetahui kalau aku keturunan Jepang. Lola memang baru mengenalku 6 bulan ini jadi dia tidak mengetahui banyak tentang diriku atau mungkin dia merasa aku sama sekali tidak mirip orang jepang karena kulitku coklat seperti pribumi asli Indonesia.
“Iya lah jelek-jelek gini aku masih ada darah Jepangnya” protesku.
“hehehe maaf aku gak bermaksud meledekmu, lalu sekarang dimana kakakmu? Rasanya aku belum pernah bertemu dia.”
Aku terdiam sejenak, “…. Sejak ayah dan ibu berpisah, Kak Ayumi tetap tinggal bersama ayah di Jepang dan aku ikut ibu pulang ke Indonesia.”
“Jadi dulu kamu tinggal di Jepang”
Aku mengangguk “Iya, umur 6 tahun aku tinggal bersama ibu di Jakarta”
“Na, kenapa banyak bintang-bintang dalam toples? Ada 4 toples berisi bintang bagus deh na.” Lola memandang kagum toples bening berisi bintang-bintang kecil yang terbuat dari kertas.
Aku menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan dari Lola, “Sebelum aku dan Kak Ayumi berpisah, Kak Ayumi dan aku membuat perjanjian untuk membuat bintang kecil dan menaruhnya dalam toples saat kami merasakan rindu. Saat kami bertemu kami akan bertukar toples bintang, toples yang berisi bintang paling banyak berarti dia yang paling merasa rindu.”
“Wah tradisi yang unik, lalu bintang ini sampai 4 toples berarti kamu kangen banget ya sama Kak Ayumi?”
“Kangen banget La” jawabku pelan.
“Kenapa kamu nggak ke Jepang aja bertemu dengan dia?”
“Aku rasa aku tak akan pernah bisa bertemu dengan dia lagi.” mataku menatap wajah cantik Kak Ayumi dalam bingkai foto.
“Kenapa Na?”
“Kamu ingat La dengan kejadian setahun lalu di Jepang gempa dan tsunami?”
Lola mengangguk
“Kak Ayumi menghilang terseret arus tsunami padahal saat itu ayah sudah berusaha menggengam erat tangan Kak Ayumi namun arus tsunami lebih kuat dan Kak Ayumi terlepas dari genggaman ayah. Kami sudah berusaha mencarinya namun hasilnya sia-sia kami tidak menemukan Kak Ayumi. Kami nggak tahu keadaan Kak Ayumi, apakah masih hidup atau sudah ….” airmataku mulai menetes di pipiku, aku tak sanggup melanjutkan kata-kataku.
“Maafin aku Na, aku nggak bermaksud…..”
Aku tersenyum kepada Lola “Nggak apa La.”
Suasana menjadi hening sesaat, Lola menghapus airmata dipipiku dengan sapu tangannya.
Tak terasa sudah empat musim berlalu sejak hilangnya Kak Ayumi, dan selama empat musim ini aku membuat bintang kecil untuk Kak Ayumi. Bulan depan rencananya aku dan ibu akan ke Jepang menemui ayah untuk mengenang Kak Ayumi dan toples-toples berisi bintang kecil ini akan kubawa. Toples-toples ini akan kuhanyutkan di pantai, aku berharap jika Kak Ayumi masih hidup dia dapat menemukan bintang-bintang kecil ini tapi jika Kak Ayumi telah tiada semoga Kak Ayumi dapat melihat bintang-bintang kecil ini dari Surga.
*********************
Tulisan ini diikutkan pada Giveaway Satu Tahun dari blog celoteh .:tt:.
Best Regards,
Corat - Coret [Ria Nugroho]
Follow me on Twitter @rianugros
ceritanya menghanyutkan nih mbak, semoga menang dalam lomba ya!
ReplyDeletehmm cerpenmu makin oke.
ReplyDeleteidem ma Mbak Fanny, makin bagus loh Mbak ;)
ReplyDelete@Mas Arif : Aamiin makasih mas :D
ReplyDelete@Mba Fanny & Diah : makasihh hehe jadi malu tp kayaknya ak merasa masih blum ok :(
terharu bacanya Ria, unik kok bisa aja sih kepikiran bikin cerita gini :) sukses ya Ria
ReplyDeleteBagus ceritanya, aku hampir menitikan air mata. mesti menang ini GA nya heheheee
ReplyDeleteAlur ceritanya bagus, bikin ikut sedih yang baca..Gudlak ria..moga sukses GA nya
ReplyDeletedidoakan semoga mbak menang dengan ayumi nya :)
ReplyDeletehaduh. . . jadi mlendung nih kantung mata. ..
ReplyDeleteeh tapi aku liat ayumi ikut girl band lo hehehehheee
waaahh, saingan dhe nambah satu ni.. hehe.. dhe juga udah ikutan yang empat musim ini mbak..
ReplyDeletedhe pernah denger cerita bintang dan toples itu, tapi belum tahu gimana cara bikin bintagnya.. ajarin dong :D
Wah...ini ceritanya sungguh bagus sekali
ReplyDeleteDuh, kok aku jadi terharu gini... :'(
ReplyDeleteTerimakasih sudah ikut berpartisipasi ya.. Maaf lama konfirmasinya...
keren..~
ReplyDeleteAyumi baek2 aja kok. Palingan bentar lagi rilis album baru. *ngomongin Ayumi yang lain: Ayumi Hamasaki*
ReplyDeleteCeritanya bagus.. dan aku tersentuh sekali membacanya.
ReplyDeleteGoodluck utk kontesnya ya..?
cerita yg manis Ria, gudlak ngontesnya ya ;)
ReplyDeleteSemangat! Muga sukses GA-nya! ;-)
ReplyDeletemb Ria, saya datang lagi dan membaca cerita ini lagi..
ReplyDeleteMasih tetap terharu mb...
Di manapun kak Ayumi berada, dia pasti tau kerinduan hati Nada... :)