Abuba Steak Gading Serpong

Sepulang dari nonton The raid sekitar jam 9 malam kami berganti parkiran dari Summarecon Mall Serpong (SMS) ke Ruko yang terdapat di depan SMS . Yups kami pergi makan maklum saja perut kami sudah kelaparan tadi di bioskop hanya diganjal dengan roti saja. Kami makan di Abuba Steak dan karena lagi-lagi gratis ya saya ikut saja hehehe. Abuba Steak ini tempatnya disebelah Inul Vista gading serpong.

Abuba Steak Gading Serpong

Ini pertama kalinya saya makan di Abuba Steak, kalau teman-teman saya sudah 2 kali atau lebih. Tempat makannya biasa sederhana kalau saya bilang mirip dengan warung steak tidak ada unsur mewahnya tapi tetap cozy. Yang menarik dapurnya diluar jadi kelihatan proses grillednya, tapi saya juga gak merhatiin kokinya masak sih asyik ngobrol sama teman-teman dan lagi-lagi membahas The Raid.

Sebagai menu pembuka kami memesan Meat Ball Grilled. Enak sekali Meat Ball Grillednya bakarannya terasa, bumbunya lezat dan tekstur baksonya lembut.

Meat Ball Grilled Rp 13000

Teman saya Eswe dan Yanti memesan menu yang sama yaitu Tenderloin Steak Local, kenapa mereka memilih dagingnya yang local? Sepertinya mereka lebih percaya daging sapi local dibanding dari luar. Tadinya sebelum disajikan saya pikir steak akan disajikan di hot plate dan disiram saus sejenis mushroom atau lainnya ternyata perkiraan saya salah. Steak disajikan diatas piring biasa berukuran cukup besar dan disajikan bersama salad dan kentang dengan porsi besar. Untuk tenderloin juga enak empuk bakarannya pun terasa.

Tenderloin Steak Local Rp. 50000

Kalau saya sendiri memesan Lamb Chop. Saya sengaja tidak memesan daging sapi karena saya lebih suka dengan daging domba. Agak surprise juga saat Lamb Chop dihidangkan teryata porsinya juga cukup besar, Lamb Chopnya sendiri dihidangkan 3 buah lalu disajikan bersama salad dan kentang goreng porsi cukup besar juga. Untuk Lamb Chop juga recommended untuk dicoba selain porsinya yang besar, daging dombanya juga enak. Ada tulangnya diujung, saya menikmati saat memakan daging yang agak berlemak enak sekali dimulut. Cuma saya agak kesulitan dalam memotong dagingnya entah pisaunya yang gak tajam atau dagingnya yang agak alot tapi pas saya makan sih empuk.

Lamb Chop (NZ) Rp. 60000

Teman saya yang paling kecil ini Gita dia memesan T-Bone Steak Local. Dan sama seperti kakak-kakaknya dia memilih daging yang local. Sayang saya lupa memotret T-Bone Steak punya Gita karena sudah asyik memakan Lamb Chop, jadi saya minjam foto dari sini. Untuk T-Bone porsinya besar sekali karena sampai butuh dua piring, satu piring untuk T-Bone Steak dan satu piring lagi untuk salad dan kentang gorengnya. Sama rasanya juga enak karena memang biasanya daging dekat tulang itu rasanya lebih enak. Dan sama juga seperti saya Gita mengalami sedikit kesulitan dalam memotong steaknya.

T-Bone Steak Local Rp. 50000

Dari semuanya teman-teman saya bilang yang juara T-Bone Steak punya Gita tapi kalau saya tetap suka sama Lamb Chop punya saya hehehe mungkin memang saya sukanya daging domba. Tapi kami semua setuju kalau saladnya enak sayuranya segar jagungnya juga terasa manis.

Gak terasa kami makan sampai jam 10 lewat hampir setengah 11 malam. Kami pun langsung buru-buru pulang takut juga kan cewek-cewek pulang malam. Sesampainya dirumah saya buka pintu Lucky langsung lari menghampiri saya ah pasti dia kangen sama saya.

Best Regards,

Corat - Coret [Ria Nugroho]

Follow me on Twitter @rianugros