Nakal Namun Baik

Naughty Boy
Pic from istockphoto.com

Sebut saja namanya Anton yang pasti bukan nama sebenarnya. Usianya masih muda dia masih bersekolah di sekolah dasar. Anaknya kalau dibilang nakal ya nakal banget tapi kalau dibilang baik juga bisa karena sering membantu juga. Yah dialah anak yang sering saya temui di warnet milik teman saya.

Untuk urusan kenakalan ya mungkin wajarlah karena dia seorang anak laki-laki. Tak jarang saya dibuat marah dengan tingkahnya tapi setiap dimarahin dia takut dan pasti nurutin. Saya dan Abi pernah berantem cukup hebat gara-gara Anton berbicara yang tidak-tidak sehingga Abi marah pada saya. Saya pun marahin Anton dan gak pernah mau bicara lagi dengannya. Dua hari setelah kejadian itu saat saya sedang main sendirian diwarnet, Anton datang dengan beberapa temannya menghampiri saya. Saya sih cuek aja tetep main internent, dengan malu-malu dia meminta maaf pada saya. Melihat wajah polos yang malu-malu itu saya pun jadi memaafkannya.

Tak jarang loh anak-anak disini benci sama dia karena Anton kalau bicara itu suka kelihatan nyolot tapi itu sudah bawaan dia kalau ngomong seperti itu. Orang-orang jadi gemes mau nyubit bibirnya itu hihihi termasuk saya dan teman saya. Dia selalu jadi korban kejailan teman-temannya mulai dari dimasukin keember yang penuh air, dimasukkin ke kandang kucing, didorong nyebur ke kali, lukanya ditendang temannya dan macam-macam lagi. Kasihan kadang saya sama dia.

Anton anak yang rajin juga. Pernah suatu malam ibunya datang beberapa kali ke warnet memanggil Anton. Dan besok harinya teman saya bertanya kenapa ibunya memanggil dia tadi malam. Ternyata dia disuruh ibunya membelikan buah dipasar untuk kakeknya yang sedang sakit. Jarak pasar dan rumahnya cukup jauh loh saya saja kalau ke pasar naik angkutan umum atau motor tapi kalau Anton hanya naik sepeda saja ke pasar. Anak rajin :)

Ayahnya entah ada dimana. Dia selalu bilang pada saya dan teman saya kalau ayahnya lagi kerja di jakarta dan gak tinggal disini. Namun saat teman saya dan Anton sedang ke warung dekat warnet ternyata terungkap kalau sebenarnya ayahnya itu sudah kabur meninggalkan dia dan ibunya sejak Anton masih dalam kandungan. Tentu saja teman saya kaget mendengarnya, lalu bagaimana dengan Anton yang mendengar pernyataan si Ibu warung? Dia nampak biasa saja tak ada raut muka sedih, marah atau apapun. Dia pun tidak menyangkal apa yang dibilang si ibu warung. Kecil-kecil sudah sabar.

Anton termasuk anak yang kurang mampu jadi biasa kalau dia ke warnet hanya untuk bermain dengan teman-temannya jarang sekali dia bermain internet. Karena kasihan teman saya suka meminta bantuan Anton untuk membelikan dia makanan nanti imbalannya dia dapat gratis main internet. Terkadang dikasih 1jam kadang 40menit kadang juga 10menit, berapa menitpun yang dikasih teman saya dia selalu menerima dengan senang hati. Bermain 10menit gratis saja sudah membuat dia senang sekali. 

Teman saya senang meminta tolong ada Anton karena setiap minta dibelikan sesuatu, Anton selalu tidak pernah salah padahal kadang permintaan teman saya suka susah tapi dia selalu ingat. Berbeda dengan anak lainnya ada saja yang salah kalau diminta tolong beli sesuatu.

Teman-temannya banyak yang iri padanya karena suka mendapat gratisan, padahal kan Anton dapat main gratis karena hasil kerja dia bantuin teman saya membeli sesuatu. Tak jarang temannya suka mengejek dia, bilang kalau Anton ini pembantunya teman saya. Tapi dia gak pernag marah dengan ejekan teman-temannya dia tetap selalu dengan senang hati membantu teman saya.

Yah itulah Anton anak yang nakal namun baik dan rajin. Jarang sekali menemukan anak seperti dia diwarnet ini. Bagaimana dengan anak-anak lainnya? Hmmm no comment lah dengan mereka-mereka saya sudah tidak mau memikirkan mereka sama sekali.

Best Regards,

Corat - Coret [Ria Nugroho]

Follow me on Twitter @rianugros