Bersakit dahulu, Bersenang kemudian

Saya wanita biasa berusia 29 tahun, seorang istri dan juga seorang ibu dari dua orang anak yang berarti saya sudah melalui proses mengandung dan melahirkan dua kali. Namun saya hanya baru merasakan merawat seorang anak satu kali. Bagaimana bisa? Anak pertama saya sudah bahagia di Surga.

Saat mengetahui hamil pertama kali tentu saja saya bahagia sekali, saya membayangkan 9 bulan lagi saya akan menjadi seorang ibu. Di kehamilan pertama saya berjalan sangat baik bahkan saya tidak mengalami morning sickness yang parah, hanya mual sedikit saja dan hanya berlangsung sebentar saja. Makanan apapun saya makan bahkan sayur dan buah-buahan yang tidak saya suka juga saya makan. Saat itu pola makan saya cenderung sehat karena suka sekali minum jus buah dan sayur.

Fase ngidam pun tidak terlalu yang aneh yang saya ingat saya suka sekali mie ayam, sampai tukang mie ayam yang ada sekitar rumah dan yang lewat depan rumah saya cobain semua hihihi kalau diingat itu ngidam atau doyan. Dan saat itu saya suka sekali program TV disalah satu stasiun TV swasta, setiap hari tidak pernah mau kelewatan dan setiap nonton nangis terharu padahal saya bukan orang yang mudah terharu menangis. Sampai sekarang setiap makan mie ayam dan nonton acara tersebut saya jadi teringat dengan anak pertama saya.

Hamil Bella saat usia kandungan 6 bulan

Namun fase-fase bahagia di kehamilan pertama hanya berlangsung 8 bulan saja. Saat kandungan saya memasuki usia 8 bulan, tiba-tiba saja bayi dalam kandungan saya berkurang gerakan bahkan cenderung tidak terasa. Saya periksa di bidan, saya hanya disuruh minum air putih saja yang banyak. Namun hati saya masih tidak tenang karena tidak bisa merasakan gerakan si bayi. Akhirnya saya memutuskan untuk ke dokter untuk USG. Berita baiknya anak saya perempuan seperti yang saya harapkan, namun berita dukanya anak saya sudah tidak berdetak lagi. Saya pun harus melahirkan saat itu juga, sakit melahirkan saya rasakan tapi sedih tiada terkira melihat bayi yang saya lahirkan tidak menangis dia hanya diam. Walau saya tidak bisa menghapus rasa sedih kehilangan putri pertama saya, tapi saya bahagia dan bangga bisa melahirkan putri yang cantik.

10 bulan berlalu Alhamdulillah Allah memberikan kepercayaan lagi kepada saya untuk merasakan mengandung dan melahirkan kembali bahkan bisa merasakan merawat seorang bayi. Pertama kali tahu hamil saya sampai 5x testpack karena percaya enggak percaya. Bahagia? Pasti saya dan suami bahagia sekali, saya berharap kehamilan kedua saya ini bisa berjalan dengan baik si dedek bayi pun sehat.

4 months

Ternyata dikehamilan kedua tidak semulus seperti kehamilan pertama. Saya mengalami morning sickness yang over, nasipun saya tidak doyan makanan yang masuk hanya roti, keju, es krim hehehe tidak heran berat saya naik hampir 2kg saat itu. Dokter juga sampai kasih resep vitamin B6 untuk menghilangkan rasa mual. Ngidamnya pun aneh ya lebih tepatnya banyak yang dipengen tapi sulit didapat. Gimana enggak sulit saya maunya makanan yang ada dirumah saya yang di Tangerang, masa iya orang tua saya disuruh ngirim nasi uduk ke Bandung hihihi eh tapi sempat deh saya dikirimin kue lapis legit keju kesukaan saya, hanya itu yang bisa dikirim. Yang lainnnya ya sudah dibayangin saja *fiuhh*. Ngidam yang bikin saya ketawa kalau mengingatnya, saat itu saya ingin sekali melihat suami main play station eh pas udah main playstation saya malah pergi tidur hahahaha *maafkan daku suamiku*.

Tidak hanya morning sickness yang over, ada lagi cobaan lainnya. Usia 2 bulan kehamilan saya terserang virus herpes, ditangan saya timbul bintik merah. Dokter memberi saya obat virus dan saya juga dikasih salep untuk dioles dibintiknya. Alhamdulillah dedek bayi tidak apa-apa. Usia kandungan 3 bulan morning sickness sudah lewat namun saya harus masuk IGD untuk pertama kalinya karena mengalami pendarahan. Bukan pendarahan yang setetes dua tetes tapi darah mengalir, saya takut sekali saat itu saya tidak mau kehilangan anak saya lagi. Tapi Alhamdulillah dedek bayi baik-baik saja, saya hanya disarankan bedrest dan minum obat penguat kandungan. Usia 4 bulan ternyata cobaan masih harus saya alamin. Saya kembali ke IGD dan bahkan saya harus dirawat inap. Kali ini saya mengalami muntah-muntah hebat makan atau gak makan saya terus muntah, menyebabkan saya kekurangan cairan dan hasil lab menunjukan adanya bakteri di air seni saya. Dan lagi lagi saya bersyukur anak dalam kandungan saya sehat walafiat. Diruang rawat inap saya sedih dan menangis mengadu pada suami saya, saya merasa berat sekali dikehamilan kedua ini setiap bulan ada saja cobaan yang harus saya lewatin. Suami saya pun memeluk menenangkan saya, suami saya suami yang hebat dia siaga sekali menemani saya selalu.

Hamil iyas usia kandungan 5 months

Memasuki kandungan bulan kelima dan seterusnya Alhamdulillah saya tidak merasakan lagi yang namanya masuk IGD, minum obat, disuntik, diinfus, kerumah sakit hanya untuk kontrol saja, Senang sekali saya bahkan terlalu senang dan menikmati kehamilan saya sampai makan banyak sekali hihihi, Porsi makan saya dalam sehari bisa 4-6 kali makan dengan porsi besar, bahkan tengah malam pun saya selalu bangun untuk makan. Jadi enggak heran selama 9 bulan kenaikan berat badan saya sampai 19 kg uwowww banget ya. Eits tapi sekarang udah kembali kurus bahkan lebih kurus dari sebelum hamil hehehe.

Benar nih enggak nyobain masuk IGD lagi? Ternyata memasuki bulan ke 8 kehamilan lagi dan lagi saya masuk IGD *huaaaa* dan lagi lagi dirawat inap. Saya mengalami kontraksi sakit sekali perut saya saat itu, sakitnya dari jam 9 malam sampai jam setengah 2 dini hari tidak hilang. Akhirnya sama suami saya, saya dibawa ke IGD karena kwatir terjadi apa-apa. Di IGD saya diperiksa dan entah diberi suntikan apa tapi yang jelas tidak lama setelah itu hilang rasa sakitnya. Lumayan 2 malam saya menginap di rumah sakit. Lagi dan lagi saya menangis harus minum obat lagi, disuntik lagi, diinfus lagi. Dan seminggu kemudian benar saja saya sudah ada pembukaan dan beberapa hari setelah pembukaan lahir lah bayi mungil nan ganteng yang dinanti-nantikan.

Bahagia sekali saya, rasanya seperti mimpi akhirnya saya bisa melahirkan dan mendengar suara tangisan bayi, bisa menggendong, memeluk dan memberi ASI untuk bayi mungil saya. Mungkin kehamilan kedua saya ini tidak semulus kulit bayi, saya harus mengalami cobaan diawal dan akhir kehamilan tidak mudah rasanya saat itu. Namun semua itu terbayar sudah dengan lahirnya ilyas idris jagoan kecil nan ganteng. Saya bersyukur walau saya sempat terkena virus, minum obat-obatan, Alhamdulillah anak saya terlahir sehat. Bahkan sampai saat ini usianya 1 tahun jarang sekali sakit. Benar juga pribahasa yang bilang "Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian."

Lalu apa saya trauma untuk hamil kembali? Tentu tidak saya masih mau koq hamil lagi dan lagi hihihi. Eh tapi ikutan program KB deh 2 anak saja cukup. Nanti saja kalau iyas sudah agak besar mulai ngobrol serius lagi sama suami. Sekarang enjoy dulu saja merawat si kasep yang luar biasa aktifnya.

Corat - Coret [Ria Nugroho]