Tips Menyapih Anak 2 Tahun

Haloo lama tak menulis disini, enggak perlu saya tulis ya alasannya hihihi karena masih saja dengan alasan klasik. Hari ini lagi ada mood untuk membuka blog, langsung aja deh dimanfaatin untuk update sebelum mood berubah kembali. Kali saya mau sharing tentang cara menyapih anak. Yups usia iyas sudah 2 tahun dan sehari setelah hari ulang tahunnya, saya mulai menyapih iyas.

si bayi 2 tahun yang sudah lulus S3 ASI

Awalnya dalam bayangan saya pasti akan sulit dan akan terjadi berbagai drama saat menyapih. Tapi ternyata proses menyapih iyas berjalan dengan lancar, tidak sesulit bayangan saya. Beberapa bulan sebelum iyas ulang tahun, saya suka bilang ke iyas "Iyas, nanti kalau 2 tahun udah tiup lilin ulang tahun. Iyas jangan nenen lagi ya." dan enggak ada reaksi dari iyas hikss kadang sih dia ngangguk. Mendekati usia 2 tahun, kalau iyas sedang tidur saya juga suka membisikinya "Iyas kalau udah 2 tahun kan udah besar udah kuat jadi enggak perlu nenen lagi ya". Yang saya baca-baca di beberapa grup katanya saat anak sedang tidur adalah saat yang baik untuk membisikkan sugesti positif ke anak, karena pada saat itulah mudah diserap oleh si anak. Percaya? Tidak percaya? coba saja.

Usia 2 tahun iyas pun tiba, mulai lah saya menyapih iyas. Saat proses menyapih saya tidak langsung stop memberi asi dan memberi susu lainnya, tapi berhenti perlahan. Hari pertama memasuki jam tidurnya iyas, iyas mulai merengek minta nenen. Tapi enggak saya kasih, saya hanya bilang "eh kan sudah besar, dede udah enggak nenen lagi". Awalnya sih marah, terus minta susu ultra mimi. Selesai minum susu, iyas minta gendong. Sayapun menggendongnya, dan saya ayun biar iyas bisa tertidur. Eh iyas minta turun dari gendongan, minta nonton TV. Enggak lama nonton TV eh dia ketiduran dikursi. Berlanjut dimalam harinya pas mau tidur iyas kembali merengek minta nenen dan lagi-lagi saya tidak kasih. Lalu saya gendong dan diayun, iyas pun tertidur. Namun tengah malam saat dia terbangun saya kasih iyas nenen. 

Hari kedua pun masih sama, namun iyas sudah tidak mengamuk seperti di hari pertama. Jadi sekarang nenennya diganti dengan gendongan. Lumayan sih bikin saya encok hehehe secara iyas sudah makin berat. Hari-hari berikutnya iyas sudah jarang minta nenen, kalau minta nenen saya tersenyum dan bilang "Hayu iyas kan sudah besar, udah jadi anak kuat jadi enggak usah nenen lagi kayak dede bayi". Alhamdulillah berjalan lancar enggak ada drama telenovela yang menguras air mata dan emosi. Sampai-sampai orang pada bilang iyas budak bageur, enggak rewel enggak dikasih nenen. Dan satu lagi yang saya takuti tidak juga terjadi, yaitu saya tidak mengalami payudara bengkak. Jadi enggak ngerasain sakitnya kalau bengkak, Alhamdulillah proses memberi ASI berakhir indah untuk saya. Tapi malah saya sih yang jadinya nangis terharu, tersadar anak bayi saya sekarang sudah besar.

Ini beberapa tips menyapih ala saya

1. Beberapa bulan sebelum usia 2 tahun, sering mengajak ngobrol anak untuk tidak menyusui lagi dan memberi sugesti postif saat dia tidur.
2. Menyapih perlahan jangan langsung stop memberikan ASI, misal hanya pada malam hari saja diberikannya. Kalau saya memberi iyas asi, saat iyas tidak memintanya.
3. Berikan susu lain sebagai pengganti ASI. Tapi jika si anak tidak mau susu lain, jangan dipaksa yang penting kan anak makan makanan gizi seimbang jadi tidak minum susu ya enggak masalah. Soalnya ada anak yang enggak suka susu selain ASI.
4. Harus punya keteguhan hati untuk tidak memberikan ASI saat si anak meminta.
5. Alihkan anak dengan memberikan cemilan kesukaannya, susu uht/sufor, ajak bermain. Jika anak mengamuk cobalah digendong karena pelukan ibu tiada duanya, hanya pelukan ibu yang bisa menenangkan si anak.
6. Harus punya stock sabar yang banyak. Jangan sampai ada amarah yang keluar saat si anak mengamuk tidak diberi ASI, kita harus bisa bersikap tenang dan memberikan pengertian ke si anak.
7. Jika bisa tidur terpisah dengan sianak, misal si anak tidur dikamarnya sendiri atau si anak tidur dengan si ayah. Jika si anak terbangun dari tidur kalau melihat ibunya pasti akan teringat nenen, jadi kalau bersama ayahnya setidaknya dia akan melupakan nenen, Nah peranan suami juga penting loh saat proses menyapih.
8. Setiap anak itu unik, jadi tidak setiap anak seperti iyas dapat melewati masa menyapih dalam waktu singkat. Ada yang sampai berbulan-bulan. Jika anak masih susah disapih, tetap nikmati saja masa menyusui dan jangan menyerah untuk terus memberi sugesti positif ke anak.

Setelah disapih iyas berlanjut minum susu UHT tapi hanya sebentar saja karena tidak cocok karena pupnya jadi bermasalah, pupnya berubah menjadi pucat. Akhirnya sempat berhenti minum susu, sampai pupnya kembali normal. Setelah semua kembali normal, saya coba memberikan sufor ke iyas dan Alhamdulillah cocok sama iyas dan iyas suka banget. Sehari minumnya cuma 3-4 botol ukuran 150ml. Saya biasanya memberikan susu hanya setelah iyas makan. Saya tidak mau iyas kenyang susu dan makanan utama pun tidak dimakan. Jadinya setiap jam makan iyas makan cepet, begitu habis dia girang dan langsung bilang "tutuuu" hahahaha. Saya akui setelah tidak minum ASI, selera makan iyas jadi bagus makannya lumayan banyak. Timbangannya pun langsung naik 1 kg, padahal waktu ASI beratnya susah banget move on dari angka 10. Ah tapi sekarang saya jadi kangen masa-masa menyusui, apa harus punya anak lagi kali ya biar hilang kangennya *upsss*.

CatatanRia.com