Sejak saya membuka warung dirumah, ada banyak kejadian yang terjadi Ada yang berhutang enggak bayar-bayar, ada sales yang maksa naruh dagangan diwarung, ada sales yang ngambek gara-gara enggak dibeli dagangannya, didatangin lebih dari 3 pengemis di pagi hari, ada juga penipu yang menyamar menjadi pembeli. Paling serem ini yang penipuan. Pernah dua kali terjadi pembeli yang datang untuk menipu ke warung saya. Pertama dialami oleh saya sendiri dan kedua dialami oleh suami saya.
Kejadian penipuan yang saya alami sudah agak lama terjadi, sekitar awal tahun ini. Selepas shalat magrib saya membuka warung, biasanya suami yang menjaga sore namun karena suami sedang lembur maka saya yang jaga. Enggak lama saya buka ada seorang bapak-bapak turun dari motor. Dia bilang ingin membeli gas sebanyak 8 buah, tetapi minta diantar kerumahnya. Saya tidak bisa menyanggupi karena suami sedang tidak ada dirumah jadi tidak ada yang mengantrarkan. Si bapak itupun akhirnya mau membawa gasnya sendiri, terbesit sedikit curiga dihati saya saat itu soalnya jarang ada orang pesan 8 gas. Kalaupun pesan gas banyak biasanya mereka akan membeli ke agen gas bukan ke warung biasa.
Lanjut setelah deal dengan gas, dia kemudian memesan mie instan 20 buah katanya bebas rasa apa saja *curiga bertambah*. Tidak hanya itu dia juga memesan makanan ringan yang dietalase sebesar 100rb dengan pilihan bebas apa saja *curiga poll*. Selesai memesan ini itu dia langsung memeinta dibukakan gas, oke fix saya menyimpulkan ini benar-benar penipuan. Saya menolak dengan tegas, "maaf pak sudah jadi peraturan disini, harus membawa gas kosongnya terlebih dahulu dan membayar lunas, baru saya bukakan gembok gasnya". Si bapak itu pun langsung menjawab "oh kalau gitu saya sekarang pulang dulu ambil gasnya ya, mba catat aja totalannya nanti saya bayar." "OK" jawab saya. Dan sudah bisa ditebak dia tidak kembali-kembali lagi sampai sekarang.
Tidak lama setelah kejadian itu, suami saya pun mengalami penipuan namun dengan beda modus. Jadi suatu malam ada motor berhenti diseberang warung, ada dua orang pemuda yang satu tetap dimotor dan yang satu ke warung dan memesan rokok Malboro *rokok yang paling mahal diwarung*. Lalu pemuda itu minta tepung terigu, saat suami balik badan ambil tepung pemuda itu langsung lari kemotor dan kabur. Suami saya sempat menimpuknya dengan tepung, jadi si pemuda itu lumayan malam-malam mandi tepung. Sayangnya dua penipu itu berhasil kabur.
Modus seperti ini sering terjadi, yang harus dicurigai jika ada motor yang beisikan dua atau lebih berhenti depan warung. Posisi motor dalam keadaan menyala, lalu satu orang memesan barang (biasanya mereka membeli rokok) jangan pernah kasih rokok atau apapun sebelum dia memberikan uangnya.
Kejadian seperti yang saya alami juga pernah terjadi diwarung sebelah saya, ada bapak-bapak yang membeli rokok dalam jumlah banyak, lalu memesan barang-barang lain dalam jumlah banyak. Rokoknya minta dikantong terpisah, dan lalu meminta kwitansi. Saat bibi saya mau mengambil kwitansi, cuss orang itu pergi entah kemana dicari sudah enggak ketemu. Mertua sayapun pernah mengalami kejadian yang sama persis dengan bibi saya, sewaktu dia masih membuka warung.
Pelajaran yang saya ambil. jika punya warung pinggir jalan besar harus selalu waspada, jangan percaya kepada siapapun yang tidak dikenal. Dan satu lagi jangan kasih barang yang mahal sebelum si pembeli membayarnya dan pastikan uangnya tidak palsu. Soalnya uang palsu juga bergentayangan, jadi harus waspada jangan sampai mau untung jadi buntung.
CatatanRia,com
Tidak lama setelah kejadian itu, suami saya pun mengalami penipuan namun dengan beda modus. Jadi suatu malam ada motor berhenti diseberang warung, ada dua orang pemuda yang satu tetap dimotor dan yang satu ke warung dan memesan rokok Malboro *rokok yang paling mahal diwarung*. Lalu pemuda itu minta tepung terigu, saat suami balik badan ambil tepung pemuda itu langsung lari kemotor dan kabur. Suami saya sempat menimpuknya dengan tepung, jadi si pemuda itu lumayan malam-malam mandi tepung. Sayangnya dua penipu itu berhasil kabur.
Modus seperti ini sering terjadi, yang harus dicurigai jika ada motor yang beisikan dua atau lebih berhenti depan warung. Posisi motor dalam keadaan menyala, lalu satu orang memesan barang (biasanya mereka membeli rokok) jangan pernah kasih rokok atau apapun sebelum dia memberikan uangnya.
Kejadian seperti yang saya alami juga pernah terjadi diwarung sebelah saya, ada bapak-bapak yang membeli rokok dalam jumlah banyak, lalu memesan barang-barang lain dalam jumlah banyak. Rokoknya minta dikantong terpisah, dan lalu meminta kwitansi. Saat bibi saya mau mengambil kwitansi, cuss orang itu pergi entah kemana dicari sudah enggak ketemu. Mertua sayapun pernah mengalami kejadian yang sama persis dengan bibi saya, sewaktu dia masih membuka warung.
Pelajaran yang saya ambil. jika punya warung pinggir jalan besar harus selalu waspada, jangan percaya kepada siapapun yang tidak dikenal. Dan satu lagi jangan kasih barang yang mahal sebelum si pembeli membayarnya dan pastikan uangnya tidak palsu. Soalnya uang palsu juga bergentayangan, jadi harus waspada jangan sampai mau untung jadi buntung.
CatatanRia,com
Wah, modus penipu macam2 ya mbak.
ReplyDeleteBanyak ya modusnya... Ngeri juga tuh kalau malem kamu jaga sendiri... Semoga gak sampai ketipu-tipu lagi ya...
ReplyDeletemiris... cuma buat rokok nipu segitunya...
ReplyDeleteatau ngumpulin rokok baru dijual gitu kali ya..
syerem ya.. moga-moga warungnya selalu terjaga dari segala macam penipuan ya.. kalau warung kenalan saya suka didatangin preman, dan minta jatah preman..
ReplyDeleteMba ria. . hati2 yaaa. Banyak banget mba, apalagi kan di warung ada uang juga. Pernah Ibu mertua kehilangan uang hasil warung,waktu dulu banget, Awal usaha.. jadi tau yah mba skrg, ada uang ada barang, harus bgitu. Smangat..
ReplyDeleteWah, banyak modus penipuan ya, mba. kalo yang uang palsu cara ngeceknya gimana, mba? aku seringnya dapet duit lusuh jadi ga tahu ciri2nya.
ReplyDeleteEuuuuh...ternyata buka warung pun ada resikonya yang lain ya, yaitu penipuan. Ampuuun dah, niat amat nipengnya...
ReplyDeleteYa ampun parahnya negeri ini, usaha halal pun tidak aman dr penjahat kecil maupun besar. Hati2 ya mbak, semoga warungnya laris terus.
ReplyDeletebetul banget ini kejadian juga di warung temanku yg dipinggir jalan
ReplyDelete