Jas Koko Untuk Suami

Bulan ramadhan sudah tinggal menghitung hari nih, bulan ini saya sekeluarga selalu nanti-nantikan. Karena bulan ramadhan adalah bulan penuh berkah, waktunya perbanyak ibadah di bulan ramadhan. Salah satu yang bikin senang bulan ramadhan yaitu THR dan baju baru, saya sih jujur saja hehehe. 

Alhamdulillah bulan ini saya ada rezeki tambahan, niatnya sih buat dibelikan jas koko untuk suami. Koq bukan belikan untuk anak-anak? Anak-anak sudah jatah THR suami donk *gak mau rugi*. Jadi suami saya ini jarang sekali beli baju lebaran, katanya uang THR buat anak-anak dan saya saja. Paling mentok paling dia beli kaos, itupun Cuma kaos rumahan. Setiap lebaran bajunya itu lagi itu lagi. Sebagai istri tentu saya enggak tega donk. 

Saya memilih jas koko karena jas koko lebih keliatan elegan dilihatnya dibanding baju koko biasanya. Selain untuk dipakai ibadah ke masjid, bisa juga dipakai menghadiri acara-acara resmi. Mudah-mudahan saja dia mau memakainya, selera fashion dia sulit dimengerti. Kalau belanja saja dia milihnya bisa berjam-jam mencari yang dibeli padahal yag dibeli hanya satu. 

Nah, saya memilih beli jas koko secara online saja dan tanpa memberi tahu dia. Kalau dia tau bisa berhari-hari deh mantengin toko online mencari jas koko. Lagipula ada Iyan masih terlalu kecil untuk dibawa ke keramaian. 

Ini adalah beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam membeli jas koko untuk suami : 

1. Pastikan dia suka memakainya, lelaki itu agak rewel dalam fashion. Seperti suami saya tidak suka memakai baju batik, dilemari baju batik sampai bau apek lemari karena enggak dipakai. Itupun baju batiknya semua pemberian orang enggak ada yang dibeli sendiri. Butuh bujuk rayu agar dia au memakainya. 

2. Harga dan kenyaman. Dua hal ini perlu menjadi pertimbangan, biasanya ada harga ada barang ya. Tapi kalau ada yang murah tapi bahan bagus jangan lewatkan langsung ambil. Saya pribadi lebih memilih kenyaman dan harga pertimbangan berikutnya. 

3. Warna dan detail jas koko. Pilih warna favorit suami untuk amannya, dan detail yang simple biasanya lelaki suka yang simple dan enggak ramai detail. Suami saya suka warna hitam, jadi saya pasti memilih hitam. Dulu pernah saya belikan kemeja warna merah maroon dan sepajang pernikahan kami dia tidak pernah memakainya, itu saya belikan sebelum menikah.

Mengapa membelikan baju untuk suami saja butuh pertimbangan? Tidak hanya wanita saja loh yang sulit dimengerti, lelaki juga ada yang sulit dimengerti. Seperti suami saya ini, ribet urusan fashion mungkin itu juga sih yang menjadi alasan dia jarang membeli baju baru. Alasannya buat anak dan istri padahal enggak ketemu yang dia cari, bisa jadi nih. Saya juga pernah membelikan dia baju koko warna putih, sampai sekarang enggak pernah dipakai. Padahal saya belinya sudah lama sekali pas awal-awal pacaran. Setiap ditawarin geleng-geleng dianya, duh sakitnya tuh disini. Untung saya seorang ibu jadi punya extra kesabaran jadi enggak diambil kedalam hati juga sih. 

Anak saya dua cowok kira-kira bakal nurun enggak ya selera fashion ribet Abinya. Kalau bisa sih jangan deh, bisa susah nanti saya beliin baju untuk mereka. Si Abang Iyas sih sekarang manut-manut aja kalau dibelikan baju, paling riweuhnya kalau lihat baju super hero langsung deh minta belikan. Kalau adeknya apalagi manut banget dipakein baju apa saja diem pasrah, ya iya lah bayi 1,5 bulan atuh ngomong juga baru ahh ehhh aja. Kalau suami kalian gimana mak? Ribet juga enggak urusan fashion? Atau cuek pakai baju apa saja? 

CatatanRia.com