SIapa yang suka jalan-jalan ke Bandung? Suka mampir enggak ke jalan asia afrika? Kalau setiap malam minggu dan hari minggu disana suka mengadakan acara. Saya sebagai warga Bandung sendiri sebenarnya jarang sih main kesana, kalau lewat jarang mampir. Babang Iyas suka susah diajak pulang kalau kesana, soalnya banyak robot dan super hero yang nongkrong disana.
Baca juga : Asia Afrika Bandung
Hari sabtu kemarin, saya kesana dan ternyata pas banget lagi ada acara Asian African Carnival 2018. Sebenarnya ditanggal tua seperti sekarang saya mah jarang keluar rumah, takut kalap keluarin uang dari dompet. Eh, karena dadakan beliin baju seragam profesi untuk Babang Iyas, hari senin dia mau ikutan karnaval disekolahnya ke alun-alun Ujung Berung. Jadilah saya keluar kandang, bawa uangnya pas-pasan biar enggak kalap.
Selesai membeli baju profesi di Kosambi, suami ngajak jalan-jalan mumpung masih sore. Tadinya sih mau main ke taman lansia eh kelewat, muter-muter pengen ke gasibu. Eh, pas perjalanan ke gasibu kami melihat ada pawai, belum mulai sih saat saya lewat. Para peserta sedang berjalan menuju lokasi, akhirnya batal ke gasibu suami mau nonton pawai aja. Bertanya-tanya ini pawai apa, ternyata Asian African Carnival 2018. Hari beruntung untuk saya, bisa mengajak anak-anak menonton pawai.
Acara pawainya dimulai sekitar pukul 4 sore sedangkan menurut orang sekitar acara Asian African Carnival ini sudah dibuka dari siang, namun saat acara pawai akan dimulai turun hujan gerimis. Untunglah tidak menyurutkan semangat peseta pawai dan minat menonton para penonton. Ramai sekali yang datang, walau gerimis masih banyak yang rela kehujanan demi melihat dan mendokumentasikan acara ini. Termasuk suami saya yang berdiri didepan mendokumentasikan acara pawai demi istri tersayang *cieee, saya dan anak-anak menontonnya didepan toko saja kasihan anak-anak kalau kehujanan.
Jumlah peserta Asian Africnn Carnival ini cukup banyak eh banyak deh, karena untuk pawainya sendiri lumayan panjang. Pesertanya sendiri ada dari kalangan umum dan juga pelajar. Tapi saya tidak melihat sepenuhnya karena saya sempat meneduh, jadi enggak melihat acara pawai keseluruhan.
Sudah pernah mendengar Asian African Carnival?
Yup acara ini sendiri di Bandung dimulai saat acara konferensi Asia Africa 2016 yang lalu. Yang saya baca di webnya asiaafricaweek.com Asian African Carnival saat itu menampilkan seni dan budaya dari perwakilan anggota Asia African, negara-negara sahabat dan juga warga Bandung dan seluruh Indonesia.
Menurut saya acara seperti ini sangat lah bagus sekali jika rutin diadakan setiap tahunnya. Dapat membawa dampak positif, seperti :
1. Hiburan bagi warga Bandung yang senang dengan hiburan.
2. Menambah pemasukan kota Bandung, karena dapat menarik minat pengunjung dari luar kota dan bahkan luar negeri untuk menonton Asian African Carnival.
3. Sebagai wadah masyarakat umum dan pelajar mengapresiasikan karya seni mereka.
Yang saya lihat kemarin di Asian African Carnival, hasil karya seni para pelajar sangatlah bagus-bagus. Nah anak muda jaman now yang seperti ini nih yang patut dicontoh. Semoga saja dengan ada acara seperti ini dapat menciptakan anak-anak muda yang kreatif dan berjiwa seni, bisa membanggakan bangsa, Aamiin.
Sebentar lagi kota Bandung akan berganti walikota, mudah-mudahan acara seperti Asian African Carnival ini bisa tetap berlangsung. Soalnya kan namanya juga beda kepala maka suka berbeda juga visi dan misinya.
Dukung terus yaa seni dan budaya Indonesia, sebagai wujud kecintaan pada Indonesia.
CatatanRia.com
Baca juga : Asia Afrika Bandung
Hari sabtu kemarin, saya kesana dan ternyata pas banget lagi ada acara Asian African Carnival 2018. Sebenarnya ditanggal tua seperti sekarang saya mah jarang keluar rumah, takut kalap keluarin uang dari dompet. Eh, karena dadakan beliin baju seragam profesi untuk Babang Iyas, hari senin dia mau ikutan karnaval disekolahnya ke alun-alun Ujung Berung. Jadilah saya keluar kandang, bawa uangnya pas-pasan biar enggak kalap.
Selesai membeli baju profesi di Kosambi, suami ngajak jalan-jalan mumpung masih sore. Tadinya sih mau main ke taman lansia eh kelewat, muter-muter pengen ke gasibu. Eh, pas perjalanan ke gasibu kami melihat ada pawai, belum mulai sih saat saya lewat. Para peserta sedang berjalan menuju lokasi, akhirnya batal ke gasibu suami mau nonton pawai aja. Bertanya-tanya ini pawai apa, ternyata Asian African Carnival 2018. Hari beruntung untuk saya, bisa mengajak anak-anak menonton pawai.
Acara pawainya dimulai sekitar pukul 4 sore sedangkan menurut orang sekitar acara Asian African Carnival ini sudah dibuka dari siang, namun saat acara pawai akan dimulai turun hujan gerimis. Untunglah tidak menyurutkan semangat peseta pawai dan minat menonton para penonton. Ramai sekali yang datang, walau gerimis masih banyak yang rela kehujanan demi melihat dan mendokumentasikan acara ini. Termasuk suami saya yang berdiri didepan mendokumentasikan acara pawai demi istri tersayang *cieee, saya dan anak-anak menontonnya didepan toko saja kasihan anak-anak kalau kehujanan.
Jumlah peserta Asian Africnn Carnival ini cukup banyak eh banyak deh, karena untuk pawainya sendiri lumayan panjang. Pesertanya sendiri ada dari kalangan umum dan juga pelajar. Tapi saya tidak melihat sepenuhnya karena saya sempat meneduh, jadi enggak melihat acara pawai keseluruhan.
Sudah pernah mendengar Asian African Carnival?
Yup acara ini sendiri di Bandung dimulai saat acara konferensi Asia Africa 2016 yang lalu. Yang saya baca di webnya asiaafricaweek.com Asian African Carnival saat itu menampilkan seni dan budaya dari perwakilan anggota Asia African, negara-negara sahabat dan juga warga Bandung dan seluruh Indonesia.
Menurut saya acara seperti ini sangat lah bagus sekali jika rutin diadakan setiap tahunnya. Dapat membawa dampak positif, seperti :
1. Hiburan bagi warga Bandung yang senang dengan hiburan.
2. Menambah pemasukan kota Bandung, karena dapat menarik minat pengunjung dari luar kota dan bahkan luar negeri untuk menonton Asian African Carnival.
3. Sebagai wadah masyarakat umum dan pelajar mengapresiasikan karya seni mereka.
Yang saya lihat kemarin di Asian African Carnival, hasil karya seni para pelajar sangatlah bagus-bagus. Nah anak muda jaman now yang seperti ini nih yang patut dicontoh. Semoga saja dengan ada acara seperti ini dapat menciptakan anak-anak muda yang kreatif dan berjiwa seni, bisa membanggakan bangsa, Aamiin.
Sebentar lagi kota Bandung akan berganti walikota, mudah-mudahan acara seperti Asian African Carnival ini bisa tetap berlangsung. Soalnya kan namanya juga beda kepala maka suka berbeda juga visi dan misinya.
Dukung terus yaa seni dan budaya Indonesia, sebagai wujud kecintaan pada Indonesia.
CatatanRia.com
waah belum pernah mbakkk
ReplyDeleteyaampun colorful banget yaa
jadi pengen nonton jg
Oic, saya jadi tau tentang apa itu karnaval asia africa nih mba hehehe.. selama ini ga ngeh, tau nya hanya carnaval nya saja, ternyata bagus ya banyak pelajar yang ikut serta dan emak emak yang kekep dompet ^^
ReplyDeleteseruuu, enak di Bandung tapi nggak suka macetnya hihi pas kena macet ampun deh mba. Kayak Jakarta ya. Udah lama nggak ksana, kemarin itu pas acara reuni jadi nggak bisa banyak mampir >.<
ReplyDeleteasyiik banget ya Mbak, bisa ada acara seperti itu. bisa nonton langsung bareng anak-anak pula. pasti senang yaahh :)
ReplyDeleteBlom sempet liat mulu uy Teh.. Bentrok aja pas lagi dinas luar kota..huhu
ReplyDelete