Tak terasa sudah hampir dua minggu saya berjauhan dengan suami, biasanya setiap hari bareng-bareng hanya terpisah pas jam kerja saja. Kami ini termasuk pasangan yang kalau jauhan saling perhatian, tapi kalau deketan ribut terus. Suami saya ini paling pinter bikin saya kesel, eh tapi saya juga enggak kalah pinter bikin suami kesal juga hahaha 11 12 deh. Makanya pas jauhan gini, kami malah jadi merasa kehilangan temen berantem banget.
Kami ini memang pasangan yang berbeda dalam banyak hal, mulai dari selera kami berbeda, cara berpikir kami berbeda, sifat kami berbeda dan banyak perbedaan lainnya. Mungkin kami berbeda mungkin ya karena kami berasal dari daerah yang berbeda. Suami perpaduan Bandung dan Sumedang ya masih sama-sama tanah sunda lah orang tuanya, lahir dan besar di Bandung. Lalu saya keturunan jawa, namun saya sejak lahir dan besar tinggal di kota Tangerang. Ngomongin perbedaan tulisan ini sebenarnya untuk post tema kolaborasi dengan Diah yang kali ini temanya adalah “Menikah Beda Daerah”.
Baca juga Menikah Beda Daerah punya Diah
Sejak masih menjomblo, saya itu sudah pengen banget bisa punya suami yang tinggalnya beda kota. Dan Alhamdulillah Tuhan sayang sama saya, saya bertemu jodoh yang jauh diluar kota. Bagaimana sih awal pertemuan kami ini? Bagi pengunjung lama blog saya, sudah tau donk ya perjalanan cinta saya *cieee berasa artis. Ya kalau di sroll down postingan terdahulu, blog ini isinya kebanyakan cerita jaman pacaran sama suami.
Karena kami tinggal dibeda kota, dulu mah kami pacarannya hanya via telfon saja jaman dulu kan masih jaman telpon gratis sesama operator dan suka webcaman via YM, hayuu siapa yang pernah merasakan sensasi webcaman pakai YM?
Baca juga Menikah Beda Daerah punya Diah
Sejak masih menjomblo, saya itu sudah pengen banget bisa punya suami yang tinggalnya beda kota. Dan Alhamdulillah Tuhan sayang sama saya, saya bertemu jodoh yang jauh diluar kota. Bagaimana sih awal pertemuan kami ini? Bagi pengunjung lama blog saya, sudah tau donk ya perjalanan cinta saya *cieee berasa artis. Ya kalau di sroll down postingan terdahulu, blog ini isinya kebanyakan cerita jaman pacaran sama suami.
Karena kami tinggal dibeda kota, dulu mah kami pacarannya hanya via telfon saja jaman dulu kan masih jaman telpon gratis sesama operator dan suka webcaman via YM, hayuu siapa yang pernah merasakan sensasi webcaman pakai YM?
Kami menjalani LDR sekitar 4 tahun, dan akhirnya tahun 2012 kami mengakhiri masa LDR dan menikah. Saya pun bisa merasakan merantau keluar kota, seperti impian di masa jomblo. Setelah menikah kami baru menyadari kalau kami memiliki banyak sekali perbedaan. Saya juga menyadari ternyata menikah dengan orang yang berbeda daerah itu seru, bisa banyak belajar hal baru, belajar mengontrol emosi juga secara perbedaan kami ini suka bikin kesal.
Apa saja sih perbedaan yang terasa menikah dengan pasangan berbeda daerah?
1. Bisa Menikmati Mudik
Kalau tinggal di kota yang berbeda dan lumayan jauh, kan saya jadi merasakan gairah orang mudik ke kampung halaman saat bulan ramadhan. Suami sih yang paling merasakan karena dia kan enggak pernah mudik jauh, paling jauh ya hanya ke Sumedang saja. Saya sendiri sejak kecil sudah sering merasakan mudik ke kampung halaman orang tua di jawa tengah. Mudik itu seruu, apalagi sejak ada anak, mudik menjadi lebih asyik repongnya.
2. Selera Kami Berbeda
Selera disini seperti soal rasa makanan, sebagai orang sunda suami itu suka yang gurih-gurih. Nah kalau saya sendiri lebih suka masakan yang manis gurih. Untunglah didapur ratunya adalah saya jadi masakan dirumah lebih sering ya menyesuaikan dengan lidah saya.
3. Berbeda Bahasa
Jelas ya kalau sudah beda daerah kadang bahasanya pun berbeda. Kalau saya lahir dan besar di Tangerang sehingga bahasa yang saya gunakan lebih sering bahasa Indonesia yang bercampur sedikit bahasa dan logat betawi, karena kebetulan saya tinggal disekitaran warga betawi. Sedangkan suami saya orang asli Bandung jadi ya lebih sering berbahasa sunda, saya paling sebel kalau dia mengeja nomor pakai bahasa sunda, karena saya suka keliru dengar antara delapan dan salapan (sembilan). Tapi saya sih sudah bisa beradaptasi untuk masalah bahasa, bahkan saat mudik sekarang saya kalau ngomong sama anak-anak suka pakai bahasa sunda. Berbeda bahasa itu indah.
Menikah dengan pasangan yang berbeda daerah itu bagi saya menyenangkan, saya bisa belajar banyak dari perbedaan yang Kami miliki.
Apa saja sih perbedaan yang terasa menikah dengan pasangan berbeda daerah?
1. Bisa Menikmati Mudik
Kalau tinggal di kota yang berbeda dan lumayan jauh, kan saya jadi merasakan gairah orang mudik ke kampung halaman saat bulan ramadhan. Suami sih yang paling merasakan karena dia kan enggak pernah mudik jauh, paling jauh ya hanya ke Sumedang saja. Saya sendiri sejak kecil sudah sering merasakan mudik ke kampung halaman orang tua di jawa tengah. Mudik itu seruu, apalagi sejak ada anak, mudik menjadi lebih asyik repongnya.
2. Selera Kami Berbeda
Selera disini seperti soal rasa makanan, sebagai orang sunda suami itu suka yang gurih-gurih. Nah kalau saya sendiri lebih suka masakan yang manis gurih. Untunglah didapur ratunya adalah saya jadi masakan dirumah lebih sering ya menyesuaikan dengan lidah saya.
3. Berbeda Bahasa
Jelas ya kalau sudah beda daerah kadang bahasanya pun berbeda. Kalau saya lahir dan besar di Tangerang sehingga bahasa yang saya gunakan lebih sering bahasa Indonesia yang bercampur sedikit bahasa dan logat betawi, karena kebetulan saya tinggal disekitaran warga betawi. Sedangkan suami saya orang asli Bandung jadi ya lebih sering berbahasa sunda, saya paling sebel kalau dia mengeja nomor pakai bahasa sunda, karena saya suka keliru dengar antara delapan dan salapan (sembilan). Tapi saya sih sudah bisa beradaptasi untuk masalah bahasa, bahkan saat mudik sekarang saya kalau ngomong sama anak-anak suka pakai bahasa sunda. Berbeda bahasa itu indah.
Menikah dengan pasangan yang berbeda daerah itu bagi saya menyenangkan, saya bisa belajar banyak dari perbedaan yang Kami miliki.
CatatanRia.com
Paling bisa ya nentuin taste sbg ratu dapur egegek
ReplyDelete#ngacung pernah ada di era ym
Iya kan yg masak jd suka2 yg masak hehe
DeleteEciieee, jadi sebulan ini bakalan LDR lagi ya Mbak. Balik ke YM lagi gak sih, emang ada apa ya? Hihihih
ReplyDeleteIya nih LDR again, tp udah gak pake YM donk
DeleteAdaptasi bahasanya cepet ya mbak? Adek ipar Saya 6tahunan menikah kenapa belum bisa bahasa jawa yak. :)
ReplyDeleteIya mba aku banyak nanya ke suami, jd lumayan cepet bisa
DeleteBetul Bun, lebih baik fokus pada kelebihan ya, namanya manusia kalau dicari kurangnya mah selalu ada. Dan betul bgt tuh anak-anak pasti seneng jadi mudik sana-sini ya
ReplyDeleteIyaaa tp kebanyakan oran sukanya cari kekurangan aja
Deleteberbeda itu seru, banyak yang bisa dipelajari dari perbedaan itu, tinggal berusaha saling memahami ya
ReplyDeleteIya mba memang harus bisa saling memahami, biar bisa rukun terus
DeleteSetuju. Aku dan suami juga beda banget. Dia solo, aku batak. Mudik jg jd seru krn gantian tiap tahun. Walopun udh 3 thn ini tiap lebaran kita ga mudik krn masalah cuti.
ReplyDeleteSoal bahasa, udh jelas kita jomplang banget. Dia bisa jawa halus, aku boro2.. Apalagi banyaaaak bgt kosa kata medan yg artinya jauh menyimpang dr yang dia tahu :p. Tp lama2 kita adaptasi, dan jd biasa. Malah banyak perbedaan ini yg bikin semuanya seru dan ga monoton
Lebih jauh ya mba beda pulau, pasti lebih warna warni perbedaannya. Tp mba fanny mah kompak sama suami, kompak travelling
DeleteKalau menikah sama orang beda daerah itu yang paling berasa di lidahnya ya kayaknya
ReplyDeleteIyaa mba, suami saya beda soal rasa dilidah sama saya. Tp untung dia gak byk protes aps yg aku masak
Delete