"Pi, lulus nanti mau melanjutkan ke sekolah mana?" tanya saya pada adik sepupu, kebetulan dia sudah kelas 3 SMP saat ini. Dia mengutarakan ingin mau melanjutkan ke Pesantren saja, katanya dia ingin bisa lebih mandiri dan lebih bisa belajar agama lagi. Tentu saja saya mendukung keputusan dia, padahal dia anak yang manja sekali loh.
Saat ini memang Pesantren sudah mulai diminati banyak remaja untuk menempuh pendidikannya. Saya rasa Pesantren pun enggak kalah koq dalam masalah pelajaran dengan sekolah formal biasanya. Sudah banyak Pesantren modern yang tidak hanya mengajarkan pendidikan agama saja tetapi juga mengajarkan pendidikan formal walau tetap porsinya lebih besar ilmu agamanya.
Pesantren Juara OPOP
Jumlah Pesantren di Jawa Barat itu ada banyak sekali ya ternyata, namun sayangnya masih ada Pesantren yang belum mampu secara mandiri dalam membiayai kebutuhan operasional pesantren. Karena permasalahan inilah pemerintah provinsi Jawa Barat, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat membuat program One Pesantren One Product (OPOP).
Tujuan Program OPOP
Tujuan dari OPOP sendiri adalah menciptakan, mengembangkan dan memasarkan produk yang dihasilkan oleh pesantren yang ada di Jawa Barat sehingga dapat mewujudkan kemandirian dari setiap pesantren. Program ini juga salah satu upaya dari pemerintah dalam mengatasi kemiskinan melalui pemberdayaan umat di lingkungan pesantren sehingga dapat meningkatkan perekonomian kemandirian pesantren.Berikut adalah beberapa poin tujuan utama dari OPOP :
- Peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (Daya Beli)
- Tercapainya SDGsNo. 8 (Decent Work and Economic Growth)
- Mewujudkan pesantren yang memiliki usaha mandiri, berkelanjutan dalam jangka panjang, dan bisa memberikan manfaat ekonomi untuk pesantren dan lingkungan sekitarnya
- Menumbuhkan kewirausahaan di lingkugan pesantren
- Mengembangkan kolaborasi melalui kegiatan antar usaha pesantren dan antara pesantren dengan badan usaha lainnya
Selain itu juga tujuan dari OPOP memiliki tujuan jangka pendek yaitu OPOP bisa menciptakan pesantren unggulan di Jawa Barat dalam bidang bisnis dan kemandirian ekonomi. Lalu ada juga tujuan jangka menengah yaitu OPOP mendorong seluruh pesantren yang ada di Jawa Barat agar memiliki produk unggulan dan memiliki komunitas bisnis sehingga dapat menciptakan kemandirian ekonomi ummat. Ada juga tujuan jangka panjang yaitu seluruh masyarakat Jawa Barat dapat merasakan kemajuan dan kemandirian ekonomi Jawa Barat yang berasal dari pesantren.
Temu Bisnis OPOP
pic source OPOP |
Pada bulan September ini OPOP sudah memasuki tahap Temu Bisnis dan simbolis penyerahan hadiah oleh Gubernur untuk semua pesantren yang sudah lolos seleksi audisi tahap 1 tingkat kecamatan. Acara di selenggarakan pada tanggal 2-3 September 2019 di Hotel IBIS TSM, Bandung.
OPOP ini sendiri di mulai sejak awal tahun 2019, pesantren-pesantren yang sudah mendapat info dan sosialisasi OPOP ini mulai mendaftarkan diri sebagai peserta secara online melalui website opop.jabarprov.go.id untuk mengikuti program OPOP dan tercatat mencapai 1565 pondok pesantren yang mendaftar.
Kemudian tahap penyaringan dan seleksi administrasi kelengkapan data persyaratan dan terjaringlah 1338 pondok pesantren yang dianggap memenuhi persyaratan administrasi, yang kemudian pesantren terpilih mengikuti tahap seleksi OPOP tahap 1 di tingkat kecamatan. Dari 1338 pesantren yang mengikuti seleksi tahap 1 disaring lagi menjadi 1287 pesantren yang akan hadir mengikuti seleksi audisi yang dilakukan di tiap 27 kabupaten/kota se Jawa Barat.
Dari 1287 pesantren yang mengikuti seleksi akan terjaring lagi 1074 pesantren yang berhak melaju lolos tahap selanjutnya. Di tahap selanjutnya ini peserta akan mendapatkan hadiah dan penghargaan dari PemProv Jawa Barat. Pesantren terpilih yang hadir akan mendapatkan hak sebagai berikut :
- Temu Bisnis
- Pelatihan dan Pemagangan
- Bantuan penguat modal usaha
- Pendampingan usaha
- Promosi produk (pameran, dll)
Untuk penjuriannya program OPOP ini diseleksi oleh juri-juri yang kompeten dari kalangan akademis, kalangan pengusaha sukses dan kalangan pondok pesantren yang sudah maju dalam bidang pendidikan dan bisnis Daarut Tauhid Bandung, Nurul Iman Bogor dan beberapa lainnya. Sehingga juri-juri tersebut dapat dipertanggung jawabkan kredibilitasnya.
Hari 1 OPOP
pic from OPOP |
Hari pertama temu bisnis tanggal 2 September 2019 bertempat di Hotel IBIS TSM, Bandung. Para peserta mulai berdatangan dan melakukan registrasi. Acara di buka oleh Bapak Kusmana Hartadji selaku Kadis Dinas KUK Jabar. Kemudian peserta diberi pembekalan oleh Ketua Tim Pelatihan Dr. Meriza Hendri.
Hari 2 OPOP
pic from OPOP |
Alhamdulillah di hari kedua OPOP tanggal 3 Sepetember 2019 kemarin, saya berkesempatan menghadiri acara Temu Bisnis OPOP. Hari kedua ini merupakan puncak dari acara OPOP, mulai dari penandatangan MOU pengusaha, pesantren, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
pic from OPOP |
pic from OPOP |
Kemudian dilanjutkan dengan proses penyerahan hadiah dan penghargaan secara simbolis oleh Gubernur Jawa Barat. Setiap peserta terpilih yang hadir akan mendapatkan modal usaha sebesar Rp. 25juta, dan berhak mendapatkan pelatihan selama 8 hari.
pic from OPOP |
Acara ditutup dengan pidato dari Gubernur Jawa Barat Bapak Ridwan Kamil, yang menjelaskan seputar program OPOP ini dan beberapa visi misinya untuk pesantren dan juga Jawa Barat. Yang saya suka dari Bapak Ridwan Kamil ini, beliau melek sekali dengan perkembangan dunia digital dan mengajak seluruh pesantren di Jawa Barat mulai merambah dunia digital dengan menjual produk-produknya secara online dan membuat konten-konten positif di dunia maya.
pic dok pribadi |
pic dok pribadi |
pic dok pribadi |
Pada acara Temu Bisnis OPOP ini juga dipamerkan hasil-hasil produk dari pesantren yang lolos seleksi. Ada banyak sekali produk yang dipamerkan mulai dari makanan, kerajinan tangan dan masih banyak lainnya.
Semoga dengan adanya acara OPOP ini benar-benar bisa memajukan perekonomian pesantren di Jawa Barat dan juga membangun kemandirian dan kreativitas para santrinya. Acara OPOP ini sudah direncanakan akan berjalan untuk 5 tahun ke depan (2018 - 2019) dan setiap tahunnya ditargetkan 1000 pondok pesantren mengikuti kegiatan OPOP. Semoga saja tahun-tahun ke depan akan semakin banyak pondok pesantren yang mendaftarkan diri.
CatatanRia.com
Pesantren ada menciptakan masyarakat agamis dan mandiri
ReplyDeleteWah seru banget nih ya Mbak acaranya yang berlangsung itu.
ReplyDeletePesantren memang menjadi salah satu tempat untuk ke arah yang lebih baik ya
ReplyDeleteProduknya bagus banget nih Mbak, apalagi yang tas itu keren banget
ReplyDeleteBagus banget. Semoga ke depan pesantren makin maju dan melahirkan banyak pengusaha2 muda yang terampil. Secara, sampai sekarang pesantren masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat.
ReplyDeleteSemoga pesantren tidak hanya untuk belajar tetapi untuk mengasaha kemampuan dan kreatifitas yang dimiliki santrinya. Bagus-bagus sekali ya hasil karyanya. Memang layak sekali untuk dijual.
ReplyDeleteAlhamdullilah ternyata para santri tidak hanya Jago mengaji. Dengan opop bisa mendapatkan bibit unggul gemar berniaga seperti nabi
ReplyDeleteAcara yang sangat bagus dalam mendukung generasi penerus dalam berusaha atau berbisnis. Semoga acara ini terus berkelanjutan ya mbak.
ReplyDeleteMudah-mudahan para pesantren yang diarahkan untuk menjadi UKM ini juga diajari tentang perijinan rutin seperti membuat Surat Ijin Usaha, nomor PIRT, dan membuat laporan keuangan.
ReplyDeleteAlhamdulillah, pesantren di kecamatan tempat saya tinggal terjaring lolos juga. Semoga ilmunya dari pelatihan nanti bisa dikembangkan kepada santri lainnya ya. Amin...
ReplyDeleteKeren banget kalau Pesantren jaman now melek usaha, bisa menumbuhkan kreatifitas dan krmandirian, duh ada Kang Emil lagi 😍😍
ReplyDeleteAcara yg sangat bermanfaat ya..
ReplyDeletePesantren tdk hanya mendidik untuk punya pemahaman agama yg kuat, tetapi mendorong lahirnya wurausahawan2 muda
Senang banget kalo ada acara seperti ini anak-anak pesantren diajak dan dibantu untuk mengembangkan diri mereka untuk terjun membangun perekenomian bangsa juga melatih skill bisnis mereka
ReplyDeleteSetujuu~
ReplyDeletePesantren saat ini sangat berbeda dengan zaman dulu.
In syaa Allah dengan dukungan dari Pemerintah, anak muda jadi makin kreatif berlandaskan Iman dan Takwa.
Alhamdulillah dengan perkembangan pesantren masa kini yang semakin menarik minat generasi penerus bangsa, sukses untuk OPOP mencerdaskan putera puteri yang sesuai tuntunan-Nya
ReplyDeletelini apapun sekarang mau gak mau harus berkenalan dengan era digital, karena dengan ini juga bisa makin berkembang ya mba
ReplyDeleteAdik saya baru kelas 2 SMP. Pas ditanya kalau lulus nanti mau lanjut kemana. Pengennya juga di pesantren hehe. Btw saya baru tahu tentang OPOP ini . Keren deh, kegiatannya juga rame gitu.
ReplyDeleteWaah.. program bagus banget nih buat pemberdayaan pesantren. Jadi pesantren gak melulu keliling cari sumbangan. Salut buat Pemda Jabar. Semoga Jawa Timur segera ikutan.
ReplyDeleteAlhamdulillah seneng baca terobosan ini. Keren, santri pinter mengaji juga memberdayakan ummat
ReplyDeletePerlu dilestarikan banget itu kerajinan tangan jawa barat.
ReplyDeleteAku paling suka pernak pernik begini. Bikin gregetan untuk belinya.