Kawan, adakah yang merasakan seperti apa yang saya rasakan? Ciee rasakan apa nih hihi. Gak jadi tuh saya merasa belakangan ini cuaca terasa semakin ekstrem aja deh. Perubahan cuaca begitu cepat dari panas ke hujan begitupun sebaliknya. Saat cuaca lagi panas, matahari terasa sangat terik sekali berada di bawah terik matahari rasanya kulit jadi terbakar. Begitupun saat hujan, hujannya begitu deras dan awet lama belum lagi suka ditambah petir yang menggelegar rasanya mencekam kalau sudah hujan begini.
Perubahan iklim ini lebih terasa di kota-kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya. Soalnya saat saya di Bandung perubahan iklim memang terasa namun tidak terlalu ekstrem, saat saya menginap di rumah orang tua di Tangerang baru terasa sekali perubahannya.
Polusi Penyebab Utama Terjadinya Perubahan Iklim
Dari sini saya menyadari bahwa bumi yang terlihat baik ternyata sedang tidak baik-baik saja, ya istilahnya seperti kita saja bumi sedang sakit. Salah satu pemicu utama dari perubahan iklim ini adalah selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim. Jadi perubahan iklim ini berubah bukan secara alamiah begitu saja, namun ada campur tangan dari ulah manusia yang membuat berbagai polusi.
Sadarkah kalian kebiasaaan-kebiasaan kita ada yang menyebabkan berbagai polusi, adapun ulah-ulah tangan yang tidak bertanggung jawab yang menyebabkan terjadinya polusi. Jika kalian masih bingung atau tidak merasa menyebabkan polusi nah berkut saya share berbagai polusi yang menyebabkan perubahan iklim dan wajib kita hindarin :
1. Pembakaran Bahan
Bakar Fosil
Penggunaan bahan bakar fosil seperti dari minyak bumi dan batu bara ini dapat menjadi pemicu utama timbulnya polusi udara. Biasanya bahan bakar fosil dipakai oleh pembangkit listrik atau transportasi sebagai sumber energi. Dampak dari pembakaran bahan bakar fosil dapat menyisakan emisi karbon monoksida yang sangat tinggi yang dilepaskan ke udara sehingga menimbulkan polusi udara.
2. Kegiatan Industri
Di Indonesia terdapat banyak kawasan industri, ternyata kegiatan dari industri membawa dampak buruk untuk bumi. Dalam kegiatan industri biasanya akan melepaskan gas-gas berbahaya ke udara menyebabkan polusi udara, gas-gas tersebut seperti nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan karbon monoksida. Gas-gas ini dapat menyebabkan orang yang menghirupnya terkena iritasi pada mata dan gangguan saluran pernapasan, bahkan bisa memicu berbagai penyakit kronis lainnya.
3. Ventilasi Ruangan
yang Kurang Memadai
Dalam membangun rumah atau bangunan lainnya jangan lupa untuk selalu perhatikan memiliki ventilasi udara yang cukup baik. Rumah dengan ventilasi udara yang kurang memadai dapat menyebabkan polusi udara dalam rumah yang dapat mengganggu kesehatan. Polusi tersebut bisa dari merokok dalam ruangan dan menggunakan senyawa kimia berbahaya. Kurangnya ventilasi udara juga bisa mengakibatkan ruangan menjadi lembab sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
4. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan yang terjadi di sengaja ataupun tidak di sengaja mengakibatkan timbulnya asap yang pekat. Asap ini berbahaya jika dihirup manusia karena dapat mengganggu kesehatan seperti penyakit saluran pernafasan. Selain itu kebakaran hutan dapat membuat hutan menjadi rusak dan rusak pula ekosistem di dalamnya.
5. Kegiatan Rumah
Tangga
Jaman sekarang menggunakan AC di rumah sudah menjadi hal biasa, namun sayangnya sisa gas dari AC ini bisa menimbulkan polusi udara. Selain itu memakai kayu bakar dan juga beberapa alat pembersih rumah tangga juga dapat menimbulkan polusi udara yang dapat membahayakan kesehatan.
6. Sampah yang
Menumpuk
Tumpukan sampah dapat memicu pertumbuhan bakteri, sehingga menyebabkan sampah menjadi berbau dan dapat mengeluarkan gas yang berbahaya jika dihirup manusia seperti gas metana dan karbon monoksida. Kegiatan membakar sampah juga sebaiknya dihindari karena menimbulkan polusi udara
7. Kegiatan Pertanian
Kegiatan pertanian terkadang menggunakan pestisida dan pupuk semprot hal ini menyebabkan sebagian zat bercampur dengan udara, sehingga menimbulkan polusi udara.
8. Penebangan Pohon
Liar
Penebangan pohon secara liar dapat menyebabkan hutan menjadi gundul, padahal pohon-pohon ini dapat memproduksi Oksigen serta dapat menyerap karbon menjadi berkurang sehingga bisa mengurangi polusi. Ranting-ranting sisa dari penebangan juga bisa berbahaya memicu terjadinya kebakaran hutan.
Dampak dari Perubahan Iklim
Alasan kita harus mengurangi polusi udara adalah karena polusi yang terkumpul di udara akan terus menumpuk menjadi selimut polusi dan menyebabkan bumi menjadi semakin panas dan terjadinya perubahan iklim. Perubahan iklim ini tidak bisa kita anggap sepele karena dapat membawa efek buruk untuk keberlangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya di masa depan.
Berikut ini adalah dampak dari perubahan iklim yang dapat kamu ketahui :
1. Suhu Bumi Meningkat
Perubahan iklim dapat memicu terjadinya pemanasan global yang diakibatkan oleh meningkatnya gas rumah kaca. Berdasarkan data National Aeronautics and Space Administration (NASA) pada tahun 2021 suhu bumi meningkat sebanyak 0,86 derajat Celcius, jelas ini jauh diatas suhu rata-rata tahunan bumi pada periode 1951-1980.
Menurut NASA peningkatan suhu bumi ini terjadi akibat dari aktivitas manusia karena meningkatknya polusi karbon dioksisa dan gas rumah kaca ke atmosfer bumi. Pemanasan global dapat menyebabkan dampak buruk pada kehdupan di bumi seperti meningkatnya permukaan air laut, kebakaran hutan, hingga migrasi hewan yang berubah.
2. Kekeringan
Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi ketersediaan air menjadi berkurang hingga terjadi kekeringan di berbagai wilayah. Seperti di tempat tinggal saya pun mengalami dampak kekeringan ini, untuk mendapatkan air bersih beberapa tetangga saya harus membeli air dengan mendorong roda sendiri. Beruntungnya sumur di rumah saya masih cukup airnya walau kadang sempat kering sesaat saja. Kekeringan ini juga berdampak buruk bagi sektor pertanian, banyak petani yang mengalami gagal panen karena pertanian sangat bergantung dengan air.
3. Badai Destruktif
Selain kekeringan perubahan iklim juga dapat mengakibatkan terjadinya badai destruktif yang lebih kuat dan sering terjadi di beberapa wilayah. Meningkatnya suhu menyebabkan banyak suhu air menguap dan akhirnya curah hujan jadi meningkat lebih ekstrem dan banjir sehingga menimbulkan badai destrutif.
4. Volume dan Suhu
Laut Meningkat
Perubahan iklim juga berdampak pada suhu air laut jadi meningkat, bahkan dalam waktu beberapa tahun terakhir suhu air laut meningkat lebih cepat di seluruh kedalaman laut. Dampak dari meningkatnya suhu air ini adalah volume air laut jadi ikut meningkat karena air mengalami pemuaian. Selain karena suhu yang meningkat, peningkatan volume air juga disebabkan oleh mencairnya lapisan es. Perubahan iklim ini juga berdampak pada kehidupan biota laut dan terumbu karang karena banyaknya karbon dioksida yang terserap lautan.
5. Spesies Banyak
Punah
Perubahan iklim juga menyebabkan kepunahan spesies, cuaca yang ekstrem bisa membuat beberapa spesies mengalami kepunahan karena tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada.
6. Mengganggu
Kesehatan
Perubahan iklim seperti kemarau panjang ini bisa menyebabkan bakteri, virus, jamur, dan parasit berkembang dengan cepat. Hal ini karena mikroorganisme dapat berkembang dengan cepat sebab kelembapan udara meningkat saat musim kemarau. Akibat dari berkembangnya mikroorganisme ini maka berdampak pada kesehatan manusia bisa terjangkit penyakit yang berhubungan dengan bakteri dan udara seperti penyakit kulit.
Perubahan iklim selain menyebabkan kemarau panjang juga menyebabkan terjadinya musim hujan yang ekstrem dan akhirnya berdampak beberapa wilayah terendam banjir. Banjir ini dapat membawa banyak penyakit, karena banjir lingkungan menjadi kotor.
Kadang saya rindu sekali dengan masa kecil, rasanya dulu udara masih terasa segar. Apalagi saat pulang ke kampung halaman udara segar sekali, pas pagi hari embun pagi terasa. Sekarang duh kayaknya udah gak kerasa si embun pagi, masih pagi aja sudah terik banget matahari.
Jagalah Hutan Paru-Paru Bumi
Sebagai #MudaMudiBumi sudah saatnya yuk kita menjadi #TeamUpForImpact untuk menyelamatkan bumi dari #SelimutPolusi penyebab perubahan iklim, untuk kehidupan lebih baik anak cucu kita kelak. Untuk menyelamatkan bumi bisa dengan cara yang mudah dengan kita lebih peduli pada hutan, karena hutan dapat mengatasi polusi dan perubahan iklim.
Hutan merupakan paru-paru bumi yang wajib kita jaga. Pepohonan di hutan dapat menyerap karbon dioksida penyebab polusi yang ditimbulkan oleh manusia, kendaraan, limbah pabrik atau sumber lainnya. Selain itu pohon-pohon di hutan bisa menjadi sumber oksigen terbesar di bumi, oksigen ini sangat bermanfaat untuk manusia dan hewan bernafas. Hutan juga dapat mencegah terjadinya bencana alam, jika hutan gundul maka tidak akan akar tanaman yang menahan air dalam tanah, sehingga mengakibatkan terjadinya tanah longsor dan banjir.
Seandainya saja saya memiliki wewenang memberikan kebijakan untuk mengurangi polusi demi mengatasi perubahan iklum hal pertama yang saya lakukan adalah tegas STOP penebangan liar dan pembakaran hutan untuk kepentingan pribadi. Sudah saatnya kita kembali menanam tanaman pada hutan-hutan yang gundul agar bisa kembali hijau dan menjadi paru-paru bumi. Selain itu meminta semua untuk bisa menghindari penyebab polusi udara, agar bumi terhindar dari perubahan iklim. Semua yang kita lakukan #UntukmuBumiku.
CatatanRia.com
Awalannya kayak orang kasmaran, fokus sama topik masyaallah malah ketawa. Bener banget sekarang itu kerasa perubahan iklim yang drastis hujan dan panas seakan udah bergantian di setiap harinya. Memang selain harus menjaga imunitas juga perlu mengurangi polusi. Terima kasih informasinya!
ReplyDeleteKetika saya ke kalimantan banyak sekali kebakaran hutan yang terjadi, padahal di sana banyak habitat yang hampir punah juga dan tempatnya mereka. Semoga bumiku makin pulih dan kita bisa memulainya dari diri sendiri dan lingkungan rumah agar alam bumi kita kembali pulih
ReplyDeleteWah ternyata dalam rumah bisa juga banyak polusi ya, Kak. Setelah dipikir-pikir benar juga nih, karena ga ada sirkulasi udara jadi polusi bertahan di dalam ya. Ngomongin perubahan iklim, paling dirasakan sekali dampak dari perubahan iklim ini yaitu saat musim kemarau.
ReplyDeleteGlobal warming sangat terasa dan dampaknya cuaca yg tidak bisa diprediksi, pernah denger berita kalau seharusnya bulan Oktober bukan puncak dari musim hujan, tapi sekarang udah sering terjadi hujan dengan curah hujan yang tinggi
ReplyDeleteKasian ya bumi kita, alam kita, sudah banyak musinah karena kerusakan alam. Polusi juga semkin meningkat. Pandemi kemarin katanya sempat menurun ya polusi karena pemakaian kendaraan berkurang tp sekarang pasti naik lagi. kita paling cuma bisa berupaya yang bisa dilakukan dr rumah seperti tak menggunakan AC, dll
ReplyDeleteSaya yang tinggal di Bali sangat merasakan udara yang kurang sehat mbak. Banyak polusi yang membuat nafas sesak. Bahkan sampah pun berserakan seolah tempat penampungan kurang memadai. Akibatnya sampah2 menyumbat selokan hingga berakibat banjir saat hujan tiba. Kalau sudah begini pasti kita juga yang menderita ya
ReplyDeletePembakaran sampah apalagi hutan dampaknya ini tidak baik untuk lingkungan. Selimut polusi yang makin bertambah. Dan bener kak, kuy stop deh pembakaran dan penebangan liar
ReplyDeleteEnggak bisa ngebayangin efek jangka panjang jika hutan dan sekitarnya terus dirusak oleh manusia serakah. Kasian nanti masa depan anak cucu bakalan kena imbasnya. Semoga bumi bisa cepat pulih lagi ya..
ReplyDeleteKetika pandemi kita merasakan udara bersih trutama jakarta...langit biru cerah sekarang polusi.kembali ada, macet dimana2.
ReplyDeleteYuks mulai dari.diri sendiri.untuk.peduli.lingkungan
Seminggu kemarin, daerah saya diguyur hujan terus-menerus. Benar-benar pagi siang malam hujan ga berhenti. Hal ini bikin beberapa area terkena longsor. Kadang saya berpikir, apa ini salah satu dampak perubahan iklim. Ka semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan ya ka. Tapi tetep jangan lupa upaya pencegahannya.
ReplyDeleteSedih banget kalau ada hutan yg ditebang sembarangan padahal bisa menyebabkan banjir dan hal-hal buruk lain.
ReplyDeleteSemoga ada makin banyak orang yang tergerak dan sadar bahwa perubahan iklim terjadi karena tebalnya selimut polusi, ya. Lalu mereka makin cinta bumi, ramah lingkungan, dan enggak melakukan hal2 yg bisa merusak alam.
ga disadari klo polusi dan asap2 pembakaran kian lama kian numpuk dan jadi selimut polusi yaa, lama-lama memercepat kerusakan bumi dan perubahan iklim juga. Ngeri! Semoga kita bisa lebih bijak dalam berkehidupan dan bisa mengurangi limbah polusi ini
ReplyDeleteBeberapa tahun Lalu yang marak berita kebakaran hutan memang membuat miris. Tega banget yang ngelakuin untuk beberapa oknum yang mempunyai maksud tertentu.
ReplyDeleteApalagi waktu itu asap kebakaran hutan menyebabkan visibility di beberapa tempat terganggu.
Semoga nggak ada lagi berita kebakaran hutan ya
Iya memang sekarang cuacanya jadi susah diprediksi karena perubahan iklim. Yuk jaga hutan dan lingkungan agar selalu lestari.
ReplyDeleteNgeri sekali membaca dampak selimut polusi ini ya mbak
ReplyDeleteBisa mempercepat laju perubahan iklim
Yang tentunya sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan di bumi
bener nih, kerasa banget sekarang ya dampaknya jadi berubah drastis iklimnya, dan pengaruhnya ya ke kesehatan kita, termasuk lingkungan jg. Duh, semoga semakin aware ya orang-orang dengan bumi, biar makin sehat dan bertahan sama kita-kita penghuninya
ReplyDeleteMenjaga hutan ini bukan hal mudah, tapi jika pemerintah bisa mengajak berbagai kalangan dan komunitas, Insyaallah akan berbuahkan hal yg kita inginkan
ReplyDeleteAduuuh
ReplyDeleteNgebayangin kondisi bumi kita di masa depan dengan melihat eksploitasi jor-joran yang kita lakukan saat ini serasa harus menyiapkan diri untuk menghadapi bencana alam deh. Tapi seandainya kita semua samua sama-sama mau bergerak untuk kebaikan bumi, niscaya kelak kita akan melihat bumi lestari tanpa polusi yang mengganggu
Banyak yang tidak menyadari, terjadinya bencana selama ini akibat ulah manusia sendiri. Mereka menciptakan selimut polusi dalam kesehariannya dan pada akhirnya berefek pada diri sendiri dan lingkungan
ReplyDeletePerubahan iklim akhir-akhir ini kerasa banget di daerah aku tinggal, Biasanya sejuk, ini siang hari malah udah nyamain udara di kota besar. Gerah banget. Penting banget memang untuk sama-sama jaga hutan biar terjaga kelestariannya dan keseimbangan alam bisa kembali. Semoga penebangan liar dan pembakaran hutan gak banyak terjadi lagi
ReplyDeleteSampah, pembakaran lahan, polusi dari kendaraan, jadi penyebab utama perubahan iklim ya. Sekarang ini cuaca benar-benar tak menentu, belum lagi bencana alam terjadi di mana-mana. Duh, semoga bumi kembali pulih segera ya dan kita mesti turut berkontribusi menjaga lingkungan
ReplyDeletePerlu orang-orang seperti Mbak Ria agar polusi semakin dijadikan bahan diskusi dan aksi nyata sehingga bumi benar benar dijaga bukan dirusak semata
ReplyDeleteHanya saja orang orang yang punya kepentingan selalu menutup mata akan hal ini
Teringat banget saat sering terjadi kebakaran hutan, di Batam yang sama sekali nggak ada kejadian tersebut malah kena imbasnya. Selama seminggu lebih udara pengap dan langit nggak tampak apa-apa karena kiriman asap dari Sumatera daratan.
ReplyDeleteKalau ngomongin soal perubahan iklim memang suka geleng geleng kepala sih karena kayak ga disadari tapi udah parah banget sebenernya, jadi kita harus ikut berjuang untuk melestarikan alam
ReplyDeleteSekarang itu memang terasa banget kalau iklim di bumi ini sudah tidak seperti dulu. Cuaca seringkali panas banget. Bahkan hujannya ekstrim dan bikin banjir. Akibat manusianya juga sih. Serakah dengan alam.
ReplyDeleteEmang ya sekarang itu cuacanya ekstrem banget, siang panas terus sore hujan. Syulit ditebak lah pokoknya...
ReplyDeleteDan jujur, aku kangen cuaca kayak aku waktu kecil. Cuaca ekstrem yang sulit ditebak gini,ngaruh banget ke sektor pertanian, petani di sekeliling aku pada bingung mau menanam apa...
sama nih Mbak, saya juga merasakan apa yang Mbak rasakan.
ReplyDeletebaru aja cuaca terasa panas eeh tetiba hujan turun dengan derasnya, byuuuurrrr berasa tanpa pamit gitu.
polusi udara ini emang paling dekat di hidup kita, dimana-mana rasanya ada polusi udara yang mana jadi salah satu pemicu perubahan iklim :(
Gak bisa nih aku bayangin efek jangka panjang jika hutan dan sekitarnya terus dirusak oleh manusia serakah. Kasian nanti masa depan anak cucu kita bakalan kena imbasnya.
ReplyDelete